Selasa 22 Jun 2021 13:22 WIB

Tahun Ini Rumah Zakat Targetkan 20 Ribu Hewan Kurban

Rumah Zakat menerapkan Prokes yang ketat dalam proses pengelolaan Superqurban

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Tim Rumah Zakat tengah menimbang hewan kurban. Tahun ini Rumah Zakat menargetkan 20 ribu hewan kurban.
Foto: Dok Rumah Zakat
Tim Rumah Zakat tengah menimbang hewan kurban. Tahun ini Rumah Zakat menargetkan 20 ribu hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hingga saat ini Covid-19 masih menjadi ancaman bagi Indonesia. Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk dalam pelaksanaan ibadah kurban. Oleh karena itu, sejak 2020, Rumah Zakat menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat dalam proses pengelolaan Superqurban.

Menurut CEO Rumah Zakat Nur Efendi, semua proses pengelolaan kurban mulai dari mulai penyembelihan, boning, deboning, hingga pengemasan menjadi kornet atau rendang dilakukan sesuai dengan standar Prokes pada hari raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Seluruh sumber daya manusia yang terlibat sudah dipastikan kesehatannya dan tidak ada kerumunan dalam prosesnya.

"Tahun ini kami menargetkan 20 ribu pekurban berpartisipasi dalam program Superqurban dan Desaku Berqurban," ujar Nur Efendi kepada wartawan, Selasa (22/6).

Nur menjelaskan, program Superqurban dan Desaku Berqurban dibuat tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang dapat terbantu dengan lebih maksimal dari program ibadah kurban.

Superqurban, kata dia, memiliki manfaat lebih luas karena daya tahan yang lebih lama sehingga distribusinya dapat dilakukan sepanjang tahun. Superqurban dapat menjadi ketahanan pangan bagi Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit seperti bencana alam, daerah rawan pangan, hingga pandemi Covid-19.

“InsyaAllah Superqurban ini sesuai Syariah karena menurut Fatwa MUI Nomor 37 Tahun 2019 Tentang Pengawetan dan Pendistribusian Daging Kurban Dalam Bentuk Olahan, bahwa daging kurban ini boleh diolah dalam kemasan sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih lama,” paparnya.

Sedangkan program Desaku Berqurban, kata dia, yakni penyaluran hewan kurban ke desa-desa minim pekurban. Tujuannya agar masyarakat desa yang jarang merasakan daging, dapat menikmati hidangan istimewa di hari raya, sekaligus memberdayakan para peternak di desa.

Tahun lalu, kata dia, sebanyak 3.066 pequrban menitipkan hewan kurban dalam program Desaku Berqurban untuk dibagikan kepada 23.027 penerima manfaat yang ada di desa.

"Sedangkan tahun ini sudah ada para peternak di 100 titik Desa Berdaya Agrobisnis binaan Rumah Zakat yang menyediakan hewan kurban untuk program Desaku Berqurban," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement