Selasa 22 Jun 2021 13:16 WIB

RI Perlu Kembangkan Bank Genetik dan Bioinformatik Kelautan

Genetik bagian penting dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan.

Rektor IPB Prof Dr Arif Satria.
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB Prof Dr Arif Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- “Lautan Indonesia kaya akan berbagai jenis biota laut yang juga merupakan sumber pangan bagi masyarakat. Penggunaan informasi genetik menjadi bagian penting untuk medukung ketahanan pangan tersebut. Untuk itu Indonesia harus mengembangkan bank genetik dan bioinformatik kelautan dan perikanan,“ ujar Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam Webinar dan Peluncuran Indonesian Marine and Fisheries Genetic Network (Inmafigen), beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/FPIK (HAC) IPB University bekerja sama dengan sembilan perguruan tinggi di Indonesia.

Dekan FPIK IPB University, Dr Fredinan Yulianda menyambut baik berdirinya lembaga yang fokus di bidang genetika ini. “Hal ini yang sudah ditunggu-tunggu karena genetik merupakan bagian penting dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan,” imbuh pakar konservasi dan ekowisata IPB University ini seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Hal senada disampaikan pula oleh Dr Budhi Hascaryo yang mewakili HAC IPB University. Menurut pakar perkapalan IPB University ini, kehadiran lembaga ini termasuk baru dimana jejaring alumni sudah mulai masuk ke bidang akademik.

Dalam kesempatan terpisah Ketua Inmafigen, Dr Beginer Subhan menjelaskan bahwa lembaga ini diinisiasi para peneliti dari sepuluh perguruan tinggi di Indonesia. Mereka berasal dari IPB University, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Lampung, Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, Universitas Syiah Kuala, Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Universitas Nomensen.

“Sampai saat ini kami sudah memiliki empat proyek kerja  sama yang terkait dengan eDNA dengan koordinator Dr Hawis Madduppa (peneliti IPB University), genomic dengan koordinator Dr Sapto (Universitas Airlangga), gene expression oleh Dr Munti Sarida (Universitas Lampung) dan DANN Barcoding Kerapu oleh Dr Nur Fadli (Universitas Syiah Kuala),“ ungkap pakar terumbu karang IPB University ini.  

Menurut dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK ini, sudah ada lebih dari 100 orang yang mendaftar sebagai anggota Inmafigen. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti peneliti, dosen, mahasiswa bahkan praktisi.

Kegiatan yang mengambil tema "The Future Trends of Marine & Fisheries Genetic on Sustainable Food Industry" ini menghadirkan Atdikbud Indonesia untuk Jepang sekaligus Dosen IPB University dari FPIK, Prof Yusli Wardiatno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement