Selasa 22 Jun 2021 12:55 WIB

Pandemi Belum Usai, Dosen UNM Giat Beri Penyuluhan

Penyuluhan itu antara lain terkait Google map dan Google family link.

Dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) memberikan penyuluhan kepada warga    Kelurahan Cipinang Melalyu, Jakarta Timur, Ahad (20/6).
Foto: Dok UNM
Dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) memberikan penyuluhan kepada warga Kelurahan Cipinang Melalyu, Jakarta Timur, Ahad (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 belum usai. Meskipun demikian,  civitas akademika Universitas Nusa Mandiri (UNM) tetap menyelenggarakan kegiatan tridharma perguruan tinggi bidang pengabdian masyarakat. 

Kegiatan ini terlaksana secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting, Ahad (20/6), pukul 13.30-15.30 WIB. Tim dosennya terdiri dari Shinta Oktaviana, Dr Windu Gata dan Eni Heni Hermaliani, juga tim mahasiswa yang terdiri dari Ela Siti Laela, Cicih Sri Rahayu, Dedi Priansyah, Arif Budiarto dan Deviana Sely Wita.

Kegiatan ini mengusung tema ‘Penggunaan Aplikasi Map Untuk Keluarga Bagi Warga RW 013 Kelurahan Cipinang Melayu,  Jakarta Timur’. Bertindak selaku pemateri adalah Dr Windu Gata.

Windu Gata menjelaskan beberapa keutamaan penggunaan Google map  yakni menjelaskan suatu wilayah kepada anak-anak, membantu memvisualisasikan tentang jarak tempuh, fasilitas, dan kondisi wilayah tersebut. 

“Fasilitas 3D map yang disediakan oleh Google map juga dapat memberikan pengalaman kepada anak-anak seperti berwisata ke suatu tempat yang belum dapat dilakukan saat pandemi seperti ini,” ujarnya saat menyampaikan materi, Ahad (20/6).

Selain Google map, pelatihan ini juga mengenalkan aplikasi family link yang keluarkan oleh Google. Family link membantu orang tua terkoneksi dengan gadget anak-anak sehingga orang tua dapat memantau dan mengatur penggunaan gadget anak-anak. 

“Pandemi memaksa anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget karena keterbatasan untuk bereksplorasi di dunia nyata. Family link dapat digunakan orang tua untuk mengatur jam akses anak-anak terhadap gadget mereka, memantau jumlah screen time anak-anak. Juga memantau jenis aplikasi yang digunakan oleh anak-anak, dan dapat memberikan batasan aplikasi-aplikasi apa saja yang dapat digunakan,” paparnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, Natasya Alfa salah satu peserta memberi tanggapannya atas kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan itu bermanfaat  karena dapat membantu orang tua menjaga anak-anak dari dampak negatif penggunaan gadget selama masa pandemi ini. 

“Bagaimanapun, kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, sehingga orang tua harus lebih cerdas. Agar anak-anak tetap mendapatkan manfaat yang optimal dari penggunaan gadget dengan meminimalkan efek negatif dari penggunaan gadget yang terlalu dini kepada anak-anak,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement