Selasa 22 Jun 2021 04:57 WIB

Yellow.ai Hadirkan Asisten Virtual Berbasis Generasi Terbaru

bot perusahaan dapat berkomunikasi secara alami dalam lebih dari 100 bahasa.

Aktivitas komunikasi via daring.
Foto: Piqsels
Aktivitas komunikasi via daring.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Yellow.ai, platform otomatisasi CX terkemuka yang telah dipercaya oleh lebih dari 700 perusahaan di seluruh dunia, meluncurkan sistem virtual berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk percakapan suara (bot Voice AI) di platform-nya. Hal tersebut melengkapi fitur teks otomatis atau chatbot yang saat ini tersedia untuk situs Web, WhatsApp, Facebook, Instagram, Line, dan lainnya. 

CEO dan Co-Founder yellow.ai, Raghu Ravinutala mengatakan, setelah bekerja sama dengan lebih dari 109 perusahaan di kawasan Asia Tenggara, yellow.ai menghadirkan chatbot dan voicebot yang menggabungkan AI dan kecerdasan manusia untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pelanggan dengan biaya operasional yang lebih terjangkau.

Raghu mengatakan, pada 2025, Gartner memperkirakan 40 persen dari semua panggilan suara yang masuk ke call centers akan direspons menggunakan bot. Dengan meningkatnya permintaan otomatisasi di Indonesia, kata dia, menambahkan kemampuan Voice AI dari yellow.ai merupakan langkah perubahan untuk mewujudkan visi Total CX Automation.

"Ini adalah otomatisasi yang mampu memenuhi segala permintaan pelanggan. Bot Voice AI memiliki kemampuan layaknya manusia yang dapat memahami sentimen, tujuan, dan perilaku penggunanya, dan juga mampu memodifikasi intonasi, jenis suara, dan tanggapan agar sesuai dengan sentimen dan tujuan pelanggan seperti pada Google Assistant, Telephony, dan Alexa," kata dia, Senin (21/6).

photo
Sistem operasional bot voice. - (Dok. Yell)

Ia menjelaskan, bot perusahaan dapat berkomunikasi secara alami dalam lebih dari 100 bahasa. Bisa dalam bentuk teks maupun suara, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Tagalog, Mandarin, Inggris, Tamil, dan lainnya.

Menurut dia, percakapan antarmuka mengubah cara kita berinteraksi dengan perusahaan, dan (bot) voice memainkan peran kunci dalam memungkinkan interaksi perusahaan-ke-konsumen yang lebih cerdas. 

"Saat ini, pertumbuhan dan kesuksesan di setiap bisnis sangat didorong untuk menciptakan customer experience yang dipersonalisasi. Di yellow.ai, kami berdedikasi untuk memungkinkan percakapan yang menarik dan tak ada bedanya seperti dengan sesama manusia melalui platform CX yang merupakan keseimbangan antara kemampuan AI dan manusia," kata dia.

Direktur sekaligus Head of Customer Experience & Customer Service JD.ID, Maneesha Bhusal, mengatakan, di masa pascapandemi, JD.ID telah memimpin industri e-commerce Indonesia dengan mengadopsi pendekatan otomatisasi CX omni-channel yang memberikan on-demand customer experience dan sistematis yang selaras dengan preferensi budaya lokal. 

"Kami senang dapat bermitra dengan perusahaan yang berpikiran sama dan sangat percaya pada pentingnya customer experience sekaligus meningkatkan efisiensi operasional," kata Maneesha.

Dengan chatbot dari yellow.ai, kata dia, pihaknya dapat menangani permintaan pelanggan dalam jumlah besar, memberikan perubahan dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi. Di Indonesia, Covid-19 telah mendorong bisnis untuk mengevaluasi kembali strategi yang dapat  memenuhi kebutuhan konsumen lokal. 

Menurut dia, dengan akselerasi digital, kini customer experience telah menjadi keunggulan kompetitif utama bagi setiap perusahaan. Indonesia saat ini memimpin strategi AI, dengan 24,6 persen organisasi telah mengadopsi teknologi tersebut dibandingkan dengan kawasan lain di Asia Tenggara. 

"Presiden Joko Widodo pun telah memperkenalkan strategi nasional yang akan memandu bangsa dalam mengembangkan teknologi AI antara tahun 2020-2045 dengan fokus pada pendidikan & penelitian, layanan kesehatan, ketahanan pangan, mobilitas, smart cities dan reformasi sektor publik," ujarnya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement