Senin 21 Jun 2021 22:40 WIB

Erick Thohir: Holding Jadi Solusi Masalah Usaha Mikro

Banyak kendala yang dihadapi segmen ultra mikro dalam mengakses pembiayaan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan). Erick yakin, Holding Ultra Mikro dapat menyelesaikan masalah di segmen usaha ultra mikro.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan). Erick yakin, Holding Ultra Mikro dapat menyelesaikan masalah di segmen usaha ultra mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, holding Usaha Mikro (UMi) akan menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi segmen UMi. Dia menjelaskan, akses pendanaan yang lebih murah dan cepat akan menopang kemajuan segmen usaha tersebut.

"Sehingga ke depan tercipta penguatan ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas. Dengan demikian, akan mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pengusaha ultra mikro melalui pemberdayaan," kata Erick, Senin (21/6). 

Baca Juga

Erick mengakui, tanpa holding BUMN di segmen UMi saat ini, banyak kendala yang dihadapi dalam akses pembiayaan. Biaya overhead yang tinggi karena model pemberdayaan membutuhkan pendampingan dan penyuluhan intensif.

Selain itu, kurangnya sumber daya manusia membuat usaha ultra mikro sulit dijangkau. Adapun dari sudut pandang perseroan, tanpa holding membuat segi pendanaan berbiaya relatif tinggi karena mengandalkan pinjaman dari pasar modal. Pembiayaan pun bergantung kondisi pasar sehingga terdapat potensi kegagalan refinancing

 

"Tentunya pemerintah secara keseluruhan memiliki solusi besar untuk menunjukan keberpihakan kepada sektor ultra mikro. Ketika pemerintah berbicara tentang Indonesia maju, maka di dalamnya ada kemajuan segmen ultra mikro melalui penguatan ketahanan ekonomi. Kami sudah memetakan sinergi yang dapat dilakukan di BUMN untuk menguatkan keberpihakan kepada pengusaha ultra mikro," ujarnya.

Erick menjamin, holding ini akan mensinergikan kekuatan dan keahlian ketiga perseroan. Holding pun dilakukan dengan tetap mempertahankan model bisnis gadai dari Pegadaian, konsep pemberdayaan sosial dari PNM, dengan BRI sebagai pendorong pertumbuhan karena merupakan perseroan terbesar dari ketiga BUMN tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement