Senin 21 Jun 2021 19:27 WIB

Batam Pastikan Asrama Haji Masih Cukup untuk Rawat OTG

Angka penularan Covid-19 di Batam terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Batam Pastikan Asrama Haji Masih Cukup untuk Rawat OTG. Sejumlah pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) berolahraga di kawasan pusat karantina Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/6/2021). Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 554 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi.
Foto: ANTARA /Teguh Prihatna
Batam Pastikan Asrama Haji Masih Cukup untuk Rawat OTG. Sejumlah pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) berolahraga di kawasan pusat karantina Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/6/2021). Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 554 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi.

IHRAM.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan asrama haji masih cukup untuk merawat warga yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala sehingga belum diperlukan pembukaan lokasi isolasi yang baru. "Asrama haji masih cukup kuat menampung karena besarannya paling meledak 500 orang. Keluar-masuk masih dalam pergerakan yg sama sehingga kami belum menyiapkan opsi Temenggung Abdul Djamal," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Senin (21/6).

Saat ini, aula olahraga Temenggung Abdul Djamal digunakan sebagai lokasi vaksinasi Covid-19 untuk warga Batam dan belum dipersiapkan menjadi lokasi isolasi terpusat. Ia mengakui angka penularan Covid-19 di daerah setempat terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga

Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam, terdapat 1.343 warga yang masih positif Covid-19 aktif, 436 orang di antaranya isolasi di asrama haji, 484 orang isolasi mandiri dan lainnya dirawat di 15 rumah sakit setempat. Meski sudah merawat 436 warga, asrama haji masih bisa menampung warga positif Covid-19 tanpa gejala.

Dalam kesempatan itu, ia menilai penanganan Covid-19 di Batam relatif baik, melihat statistik dibandingkan dengan kabupaten serta kota lain di Kepri. Ia mengutip Presiden Joko Widodo bahwa yang perlu diperhatikan dalam menilai penanganan Covid-19 adalah angka kematian, angka kesembuhan, dan angka pasien aktif.

Menurut dia, jika merujuk pada acuan itu, maka penanganan Covid-19 di Batam baik. "Jika kita buka peta kabupaten kota di Kepri, Batam terbaik, meninggal dua persen, yang aktif 10 persen, tingkat kesembuhan 88 persen. Kita hanya kalah dengan Kepulauan Anambas yang jumlah penduduk tak lebih dari jumlah penduduknya satu kecamatan kita," kata dia.

Demikian pula apabila Batam dibandingkan dengan Jakarta atau Surabaya, penanganan di Batam masih lebih baik. "Kita lihat setiap hari ada yang terpapar, memang seperti itu virus corona. Tapi tidak bisa (jumlah) orang yang terkena itu dapat menjustifikasi pemerintah tidak becus kerja, kita bicara data," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement