Senin 21 Jun 2021 14:24 WIB

Distan: Setiap Tahun Kapuas Hulu Kekurangan 3.000 Ton Beras

Kekurangan beras salah satu penyebabnya bertani masih dijadikan pekerjaan sampingan.

Panen raya di Provinsi Kalimantan Barat. Panen raya padi ini dilaksanakan di 14 kabupaten/kota yakni kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan kota Singkawang.
Foto: Kementan
Panen raya di Provinsi Kalimantan Barat. Panen raya padi ini dilaksanakan di 14 kabupaten/kota yakni kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan kota Singkawang.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Kabupaten Kapuas Hulu, Abdul Samad mengatakan, setiap tahun daerahnya masih kekurangan sekitar 3.000 ton beras. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor.

"Daerah kita masih kekurangan sekitar 3.000 ton beras setiap tahunnya, salah satu penyebabnya bertani itu masih dijadikan pekerjaan sampingan," kata Abdul Samad di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Disampaikan Abdul Samad, pola pertanian di Kabupaten Kapuas Hulu pun rata-rata masih menggunakan kearifan lokal yaitu berladang, sehingga masa tanam hanya sekali dalam setahun.

Diakui, untuk saat ini hanya beberapa kecamatan saja yang menerapkan pola bertani sawah dengan menerapkan masa tanam dua hingga tiga kali dalam setahun.

"Untuk mengembangkan potensi pertanian memang tidak mudah, terutama untuk mengubah pola pikir masyarakat, apalagi Kapuas Hulu masih banyak kekurangan tenaga penyuluh pertanian," kata Abdul Samad.

Ia menyebutkan dari 278 desa dan empat kelurahan, Kapuas Hulu hanya memiliki 126 orang tenaga penyuluh pertanian, terdiri dari 77 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 21 orang honor daerah dan 26 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan satu orang lagi masih diusulkan untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

"Tentu itu juga salah satu kendala kita dengan wilayah yang cukup luas, juga tidak didukung anggaran operasional tenaga penyuluh yang masih sangat minim," ucap Abdul Samad.

Terkait potensi pertanian, kata Abdul Samad, dari 23 kecamatan wilayah Kapuas Hulu sembilan kecamatan di antaranya berpotensi baik pertanian, perkebunan maupun peternakan seperti padi, karet, ternak sapi.

Sembilan kecamatan tersebut yakni Hulu Gurung, Bunut Hulu, Pengkadan, Putussibau utara dan selatan, Mentebah, Jongkong, Selimbau dan Kecamatan Sejiram.

"Hasil pertanian, kebun dan ternak rata-rata masih untuk kebutuhan lokal di daerah itu," ucap Abdul Samad.

Ia pun berharap dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan potensi pertanian di Kabupaten Kapuas Hulu agar kebutuhan ketahanan pangan bisa terpenuhi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement