Senin 21 Jun 2021 13:14 WIB

Pasien Covid-19 Penuhi Lorong RSUD Koja Tunggu Ruang Kosong

Keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Koja sudah tembus 95 persen

Rep: Febryan. A/ Red: Nur Aini
RSUD Koja Jakarta
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
RSUD Koja Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mulai kewalahan menampung pasien Covid-19. Sejumlah pasien bahkan sampai dirawat sementara di lorong karena ruang perawatan penuh. 

Ihwal pasien sampai dirawat di lorong itu pertama kali diketahui lewat video yang beredar luas di media sosial. Tampak sekitar 13 pasien berbaring di atas kasur masing-masing yang berada di lorong rumah sakit. Sebagian tampak diinfus dan menggunakan masker. 

Baca Juga

Tampak juga tabung oksigen di dekat para pasien itu. Sejumlah petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) lengkap lalu lalang. Peristiwa dalam rekaman video itu disebut terjadi di RSUD Koja. 

"Betul yang dalam video itu kejadiannya di RSUD Koja. Itu di lantai 1 ruangan IGD Covid-19," kata Direktur Utama RSUD Koja Ida Bagus Nyoman Banjar, ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (21/6). 

Banjar menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar empat atau lima hari yang lalu. Sedangkan Humas RSUD Koja, Fitri, menyebut peristiwa itu terjadi pada Rabu, 16 Juni 2021. 

Banjar menerangkan, pasien Covid-19 terpaksa dirawat sementara di lorong terjadi karena dua hal. Pertama, ada banyak pasien yang datang dalam waktu hampir bersamaan sehingga butuh waktu untuk melakukan diagnosis. Diagnosis meliputi pemeriksaan darah, rontgen, tes swab atau PCR, pemasangan infus, hingga konsultasi dengan dokter spesialis. "Nah, itu semua kan butuh waktu," kata Banjar. 

Kedua, karena ruang perawatan penuh sehingga pasien baru terpaksa menanti. Waktu tunggu pasien baru, kata Banjar, tak menentu karena tergantung ketersediaan kamar. "Ketika ada yang sudah pulang atau ada yang meninggal, (ruangan perawatan) baru kita isi lagi," kata dia. 

Banjar menambahkan, antrean pasien Covid-19 sebagaimana yang tampak dalam video itu sebenarnya belum seberapa. Sebab, beberapa hari setelahnya, terdapat sekitar 45 pasien yang mengantre dan dirawat sementara di lorong itu. 

"Setelah (video) itu, ada kondisinya 45 pasien stagnan di IGD Covid-19. Belum bisa naik (ke ruang perawatan)," kata Banjar. 

Kondisi semacam itu, kata dia, terjadi karena ruangan perawatan selalu hampir penuh sejak usai libur Lebaran. Keterisian tempat tidur pasien Covid-19 selalu di atas 80 persen. 

Humas RSUD Koja, Fitri mengatakan pada tanggal 16 Juni lalu tingkat keterisian RSUD Koja sudah 85 persen dari total 260 tempat tidur. Lalu kapasitas tempat tidur ditambah. Per hari ini, tingkat keterisiannya sudah 95 persen dari total 381 tempat tidur. 

"(Kondisi Covid-19 di Jakarta) sudah darurat pak. Mohon dengan sangat, media sampaikan ke masyarakat untuk patuhi  protokol kesehatan 5 M. Jangan abai," kata Fitri ketika dihubungi terpisah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement