Senin 21 Jun 2021 10:06 WIB

IHSG Tertekan Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga Acuan AS

Pagi ini IHSG dibuka melemah dan turun ke level 5.894,87.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/6/2021).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/6). IHSG dibuka melemah dan turun hingga 1,87 persen atau koreksi sebesar 112 poin ke level 5.894,87. 

Pelemahan IHSG ini utamanya mendapat pengaruh dari sentimen kenaikan suku bunga. "Investor mencerna proyeksi ekonomi terkini dari The Fed dan khawatir kenaikan suku bunga acauan di Amerika Serikat akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (21/6).

Baca Juga

Pasar saham dan pasar keuangan bergejolak setelah pada Jumat (18/6) lalu Presiden The Fed, St. Louis James Bullard, mengatakan bank sentral AS telah memulai diskusi mengenai pengurangan program pembelian obligasi selama masa pandemi. Menurut Bullard, perubahan sikap The Fed imi adalah respons alami dari pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi yang lebih cepat dari ekspektasi.

Di pasar obligasi, kurva imbal hasil (yield curve) surat utang Pemerintah AS semakin datar minggu lalu. Imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun menjadi 1,44 persen. Sementara imbal hasil surat utang dengan tenor pendek justru naik tajam sebagai refleksi dari ekspektasi kenaikan suku bunga oleh the Fed.

Dari sisi makro ekonomi, riset menyebut, investor hari ini menantikan rilis data awa Penjualan Ritel bulan Mei di Australia dan pidato Presiden bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagerde di depan Parlemen Uni Eropa. Dari Asia, investor menantikan pengumuman suku bunga pinjaman untuk korporasi besar oleh bank sentral Cina. 

Phillip Sekuritas Indonesia memproyeksi IHSG akan cenderung melemah pada hari ini. Pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa global yang turun cukup dalam. 

Pada akhir pekan lalu, DJI dan S&P 500 masing-masing turun sebesar 1,58 persen dan 1,31 persen. Sedangkan Nasdaq terkoreksi 0,92 persen.

Sementara di Eropa, penurunan tajam juga dialami oleh FTSE London yang terkoreksi sebesar 1,90 persen dan Xetra Dax Frankfrut melemah 1,78 persen. Di Asia, mayoritas indeks juga dibuka turun pada pagi ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement