Ahad 20 Jun 2021 22:14 WIB

Kiai Chriswanto Luncurkan Kader Gemilang Lestarikan Alam

Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia upaya menjaga kelestarian alam

KH Chriswanto Santoso meluncurkan Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia upaya menjaga kelestarian alam
Foto: Dok Istimewa
KH Chriswanto Santoso meluncurkan Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia upaya menjaga kelestarian alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebagai andil merawat lingkungan yang menjadi tanggung jawab bersama dan juga mendukung Generasi Restorasi yang digalakkan pada Hari Lingkungan Hidup 2021, DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia menggelar kembali Webinar Lingkungan Hidup mengenai Pengelolaan Sampah Rumah Tangga demi Pemulihan Lingkungan Hidup di Masa Pandemi Covid 19. 

Dalam acara tersebut, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH Chriswanto Santoso,  sekaligus meluncurkan Kader Gemilang (Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan) Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai komitmen untuk terus mewujudkan sumber daya manusia profesional religius berwawasan lingkungan. 

Baca Juga

“Para kader Gemilang LDII ini siap untuk ditingkatkan kemampuannya melalui berbagai pelatihan untuk menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mengatasi masalah lingkungan. Kerjasan dengan pemangku kepentingan terkait isu lingkungan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam melatih kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia tersebut sangat kami harapkan,” kata KH Chriswanto. 

Hadir dalam webinar tersebut, narasumber mewakili KLHK, Cicilia Sulastri, Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan, BP2SDM dan Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Dirjen PSLB3, serta Hayu S Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI. Dari kalangan akademisi dan praktisi masalah sampah, hadir Guru Besar Fateta IPB Prof  Arif Sabdo Yuwono, dan pengurus harian dari Departemen Litbang, IPTEK, Sumber Daya Alam dan Lingkungan (LISDAL), DPP LDII Hj Erni Suhaina Ilham Fadzry.  

Berkaitan dengan peluncuran Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Cicilia Sulastri mengapresiasi kader peduli lingkungan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia ini, “Peran Lembaga Dakwah Islam Indonesia dengan program Kader Gemilang ini tentunya selaras dengan tugas pokok fungsi dari Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan,” ujarnya.  

Untuk itu, Cicilia mengimbau pada Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan mengenai lingkungan melalui berbagai media, melakukan kampanye perilaku ramah lingkungan melalui media sosial, dan membuat jejaring komunikasi dengan instansi. “Kader Gemilang Lembaga Dakwah Islam Indonesia dapat melakukan inisiasi aksi milenial bidang lingkungan, khususnya mendukung pengembangan sirkuler ekonomi,” jelasnya. 

Di KLHK, Program Gerakan Masyarakat Bela Lingkungan sendiri memiliki tujuan untuk mendorong agar lembaga masyarakat dan komunitas dapat melakukan gerakan dibidang lingkungan hidup dan kehutanan yang melibatkan sebanyak mungkin warga masyarakat, berkelanjutan, bersinergi satu sama lain, dapat membantu mengatasi masalah lingkungan hidup dan kehutanan di daerahnya serta terukur hasilnya, outcome/dampaknya. 

“Meningkatkan peran aktif/nyata lembaga masyarakat dan komunitas dalam melakukan gerakan dibidang lingkungan hidup dan kehutanan juga menjadi capaian yang diharapkan,” kata Cicilia. 

Secara sederhana, Cicilia mencontohkan gerakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga lingkungan adalah dengan menggunakan air dan listrik sesuai dengan keperluan, jangan membuang sampah sembarangan, pilah dan kelola sampah dari rumah/sekolah, hindari plastik sekali pakai dan belanja menggunakan tas daur ulang.  

“Makan dan minum sampai habis, menanam dan memelihara pohon, mencintai flora dan fauna, dan mengikuti berbagai aksi di bidang lingkungan,” katanya. 

Selain itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar mengatakan gaya hidup untuk mengurangi sampah itu dimulai dari rumah, karena persoalan sampah merupakan persoalan multidimensi yang juga membutuhkan kolaborasi setiap elemen masyarakat. 

Novrizal berpendapat mengatasi persoalan sampah harus dilakukan dengan cara kolaborasi skala besar dan tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah pusat ataupun daerah saja.

Seluruh elemen, termasuk organisasi masyarakat diharapkan juga turut berkolaborasi. Karena menurutnya dari perilaku-perilaku kecil yang dilakukan masyarakat dapat turut  menyelamatkan bumi dari ancaman sampah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement