Ahad 20 Jun 2021 10:12 WIB

Airlangga Ziarah Leluhurnya Ki Ageng Gribig di Klaten

Airlangga diharapkan bisa menghadiri perayaan tradisi Yaqowiyu pada September 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kratasasmita (kanan) saat sedang ziarah makam Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (19/6).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kratasasmita (kanan) saat sedang ziarah makam Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan ziarah ke makam Kiai Ageng Gribig, di Jatinom, Klaten di sela kunjungan kerja di Solo dan Yogyakarta, Sabtu (19/6). Airlangga ternyata masih memiliki darah dari sosok yang karib disebut Ki Ageng Gribig, ulama besar di Klaten yang mengenalkan tradisi sedekah Yaqowiyu.

Ketua Yayasan Ki Ageng Gribig, Ebta Tricahya menuturkan, ziarah atau nyekar ke makam Ki Ageng Gribig memang rutin dilakukan Airlangga saban tahun. Hanya tahun lalu, putra mantan menteri perindustrian R Hartarto Sastrosonarto ini tidak ziarah akibat pandemi Covid-19. Ebta mengaku, sampai saat ini Airlangga menjadi sosok yang meneruskan amanat sang ayah untuk merawat kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig.

Ebta mengaku warga sekitar kompleks makam mengagumi Airlangga yang masih meneruskan amanat untuk merawat makam leluhur. “Masyarakat terutama warga Nahdliyin di Klaten dan sekitarnya kagum sekaligus bangga, terhadap  Pak Airlangga yang ternyata masih memiliki trah Brawijaya dan Ki Ageng Gribig,” tutur Ebta, Sabtu (19/6).

Ebta menambahkan, Airlangga berpesan kepada Yayasan Ki Ageng Gribig agar selalu merawat makam dan budaya yang ditinggalkan sosok yang kini dijadikan nama jalan sepanjang Jatinom-Klaten Utara ini. Airlangga bahkan juga menitipkan agar tradisi Yaqowiyu yang ada di masyarakat Jatinom terus dilestarikan. Yaqowiyu adalah tradisi dan ritual penyebaran kue apem di Jatinom.

Apem yang disebar dipercaya meembawa keberkahan bagi masyarakat setempat. Setiap tradisi Yaqowiyu, pengunjung akan saling merebutkan apem yang dibuat menyerupai gunungan. Tradisi Yaqowiyu digelar setiap tanggal 15 bulan Safar (tahun Islam). Tradisi ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu dari peninggalan Ki Ageng Gribig.

Kini, tradisi sebaran apem Yaqowiyu sudah enjadi salah satu destiasi wisata religi masyarakat Klaten, Jawa Tengah. “Pak Airlangga juga sempat  menitipkan pesan untuk kepada kami, agar terus mempertahankan dan menggelar tradisi Yaqowiyu ini. September nanti akan kami laksanakan kembali dan kami berharap beliau hadir saat Yaqowiyu,” ujar Ebta.

Selain bentuk sedekah dan gotong royong, tradisi Yaqowiyu menjadi perwujudan doa yang diajarkan Ki Ageng Gribig untuk bermunajat kepada Allah SWT. Ki Ageng Gribig yang bernama asli Wasibagno Timur adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya. Ia juga dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V.

Di sela ziarah, Airlangga juga menyempatkan menyerahkan bantuan telur sebagai bagian kampanye makan telur yang digalakkan pemerintah. Selain itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memberikan bantuan 500 potong ayam daging serta empat motor pengangkut sampah kepada masyarakat Jatinom.

Penyerahan bantuan telur ini bahkan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai penyerahan telur secara massal. “Pak Airlangga masih sangat peduli dengan leluhurkan dan budaya yang ditinggalkan Ki Ageng Gribig,” tegas Ebta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement