Ahad 20 Jun 2021 08:26 WIB

Hadapi Lonjakan Covid-19, Jabar Siapkan 2.400 Tempat Tidur

Saat ini 382 rumah sakit di Jabar sedang mengalami lonjakan pasien Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Rabu (16/6).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Rabu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat menyiapkan 2.400 tempat tidur tambahan di rumah sakit untuk pasien Covid-19. Saat ini 382 rumah sakit di Jabar sedang mengalami lonjakan pasien dan petugas medis kewalahan. 

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi RSUD Al-Ihsan dan RSUD Otto Iskandardinata di Kabupaten Bandung, akhir pekan ini. Gubernur menjelaskan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) yang hampir penuh.

Baca Juga

“Yang sekarang terjadi itu jatah tempat tidur untuk Covid-19 memang mendekati 100 persen namun bukan dari total seluruh jumlah tempat tidur di RS tersebut . Misalnya dari 500 bed, jatah Covid-nya 20 persen berarti kan 100 tempat tidur. Nah kalau 100-nya kepake itu baru 100 persen. Tapi bukan 100 persen dari 500,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil menjelaskan.

Oleh karena itu, gubernur bersama Satgas Covid-19 Jabar mengantisipasi dengan menambah setiap rumah yang mengalami peningkatan keterisian tempat tidurnya. Dari 382 rumah sakit rujukan, tingkat keterisian memang terus meningkat. 

“Sehingga pada tahap sekarang sesuai prosedur kedaruratan Covid-19, Pemerintah Provinsi Jabar menambahi dari yang rata-rata 20 persen menjadi 30 persen. Nah bahasa singkatnya, sedang dipersiapkan 2.400 tempat tidur baru,” kata Emil. 

Emil mengapresiasi penanganan yang dilakukan RSUD Al-Ihsan yang memanfaatkan gedung perawatan anak untuk dijadikan sebagai tempat pasien Covid-19. 

“Sehingga Al-Ihsan yang hari ini jatah bed Covid-nya sudah penuh 100 persen ditambahi 50 kurang lebih, maka masih ada yang dapat digunakan, apabila masih kurang lagi nanti kita pikirkan lagi,” ujarnya.

Apabila setiap rumah sakit mengalami peningkatan keterisian tempat tidur, walaupun sudah dinaikkan menjadi 40 persen, maka Jabar akan disiapkan rumah sakit darurat guna mengantisipasi lonjakan tersebut. 

“Jadi urutannya begini. Urutannya adalah dari 20 persen yang dialokasikan sekarang kebijakannya dinaikkan menjadi 30 persen. Kalau masih kurang dinaikkan lagi ke 40 persen. Sampai betul-betul tidak memungkinkan barulah masuk ke tahap berikutnya yaitu membuat rumah sakit darurat,” paparnya. 

Tak hanya itu, Emil akan memanfaatkan gedung baru RSUD Otto Iskandardinata yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung untuk dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19. 

“Memang awal rencananya yang Covid-19 di rumah sakit lama di Soreang, rumah sakit umum Soreang pindah ke sini (RSUD Otista). Tapi mengingat urgensi waktu tinggal dua minggu menurut statistik kedaruratan ini saya menyarankan ke bupati agar ini langsung saja untuk pasien Covid-19,” katanya. 

“Mudah-mudahan dengan strategi penambahan ini, bisa mengurangi tekanan terhadap rumah sakit,” imbuhnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement