Jumat 18 Jun 2021 19:15 WIB

24 Tahun Terpisah, Wanita Palestina Bertemu dengan Keluarga

Pihak berwenang Israel tidak mengizinkan wanita tersebut memiliki kartu identitas.

Rep: Meiliza Laveda / Red: Ani Nursalikah
24 Tahun Terpisah, Wanita Palestina Bertemu dengan Keluarga. Wanita Palestina Sena Mohammed (kanan) bersatu kembali dengan keluarganya setelah 24 tahun di Sungai Jordan yang juga dikenal sebagai Nahr Al Syarieat di Jericho, Tepi Barat pada 17 Juni 2021. Sena bertemu kembali dengan anggota keluarganya, yang tinggal di Yordania. Sena mengklaim Israel tidak memberinya kartu identitas untuk bepergian ke luar negeri.
Foto: Anadolu Agency/Issam Rimawi
24 Tahun Terpisah, Wanita Palestina Bertemu dengan Keluarga. Wanita Palestina Sena Mohammed (kanan) bersatu kembali dengan keluarganya setelah 24 tahun di Sungai Jordan yang juga dikenal sebagai Nahr Al Syarieat di Jericho, Tepi Barat pada 17 Juni 2021. Sena bertemu kembali dengan anggota keluarganya, yang tinggal di Yordania. Sena mengklaim Israel tidak memberinya kartu identitas untuk bepergian ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, AL-MAGHTAS -- Ibu Palestina yang tidak bisa bepergian ke luar negeri karena larangan dari otoritas Israel telah dipersatukan kembali dengan keluarganya yang tinggal di Yordania. Ini momen pertama kalinya dalam 24 tahun.

Sena Mohammed bertemu keluarganya di tepi seberang Sungai Yordan yang terletak di antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki. Dia melambaikan tangan dari jauh tanpa mendapat kesempatan memeluk mereka.

Baca Juga

Pihak berwenang Israel tidak mengizinkan Mohammed yang mulai tinggal di Tepi Barat yang diduduki untuk mengunjungi keluarganya di Yordania. Mereka beralasan Mohammed tidak memiliki kartu identitas.

Mohammed adalah salah seorang dari 50 ribu warga Palestina yang tidak diizinkan memiliki kartu identitas oleh Israel. Tindakan ini menyebabkan pencegahan pertemuan dengan keluarga.

Sementara itu, warga Yordania keturunan Palestina harus mendapatkan izin khusus yang mahal dari otoritas Israel jika ingin mengunjungi wilayah Palestina yang diduduki. Mohammed berada di tepi barat Sungai Yordan, sementara keluarganya berada di tepi timur.

Dia ingin sekali memeluk keluarganya walaupun hanya terpisah beberapa meter. Pertemuan itu berlangsung kurang dari satu jam dan berada di bawah pengawasan tentara di kedua sisi sungai.

“Saya belum melihat keluarga saya selama 24 tahun. Saya tidak memiliki identitas. Hidup tanpa identitas berarti Anda bukan manusia, Anda bukan siapa pun” kata Mohammed dilansir Anadolu Agency, Jumat (18/6).

Dia mendesak otoritas Palestina dan Yordania membantunya mendapatkan kartu identitas. “Saya tidak ingin kehilangan salah seorang anggota keluarga saya sebelum bertemu dengan mereka. Sangat menyakitkan bagi saya untuk kehilangan orang tua saya sebelum saya bisa mengucapkan selamat tinggal kepada mereka,” ucap dia.

Pemerintah Israel tidak mengakui pernikahan antara mereka yang tinggal di wilayah Palestina yang diduduki dan warga Palestina yang tinggal di luar negeri atau warga negara asing untuk penyatuan kembali keluarga. Oleh karena itu, pemerintah Israel tidak memberikan kartu identitas kepada pasangan mereka.

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/palestinian-woman-reunited-with-family-after-24-years/2277654

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement