Jumat 18 Jun 2021 15:47 WIB

RS Elisabeth Purwokerto Putuskan Lockdown

Merebaknya kasus Covid 19 di kalangan nakes, berawal adanya penumpukan pasien di UGD.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Suasana pelayanan masih berjalan normal meskipun ruang pelayanan IGD ditutup oleh pihak RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (18/6/2021). RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, menutup pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), Poli Umum, Poli Gigi, Poli Spesialis Reumatologi, dan Satelit Farmasi IGD, selama satu pekan, terkait 17 nakesnya terkonfirmasi positif COVID-19.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Suasana pelayanan masih berjalan normal meskipun ruang pelayanan IGD ditutup oleh pihak RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (18/6/2021). RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, menutup pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), Poli Umum, Poli Gigi, Poli Spesialis Reumatologi, dan Satelit Farmasi IGD, selama satu pekan, terkait 17 nakesnya terkonfirmasi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Merebaknya kasus Covid 19 di Kabupaten Banyumas, merambah hingga tenaga kesehatan. Bahkan saking banyaknya tenaga medis yang terpapar, satu rumah sakit di Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas, yakni RS Elisabeth, memutuskan untuk lockdown. Dengan keputusan itu, layanan IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan sejumlah layanan rawat jalan melalui poliklinik yang ada di RS tersebut dihentikan.

Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan, dari informasi yang diperoleh, keputusan lockdown RS Elisabeth dilakukan karena ada 14 tenaga kesehatannya yang terpapar Covid 19. "Benar, RS tersebut tutup sementara. Informasinya, tutup selama 7 hari sejak Kamis kemarin," katanya, Jumat (18/6).

 

photo
Ruang pelayanan IGD ditutup oleh pihak RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (18/6/2021). RSU ST.Elisabeth Purwokerto, Banyumas, Jateng, menutup pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), Poli Umum, Poli Gigi, Poli Spesialis Reumatologi, dan Satelit Farmasi IGD, selama satu pekan, terkait 17 nakesnya terkonfirmasi positif COVID-19. - (ANTARA/Idhad Zakaria)

 

Menurut dia, para nakes RS Elisabeth yang terpapar Covid-19, saat ini menjalani karantina di rumah sakit tersebut. "Yang masih buka selama sepekan ini, memang hanya tinggal rawat inapnya," ujarnya.

Direktur RS Elisabeth Purwokerto, dr AR Siswanto Budi Wijoto MKes, membenarkan keputusan lockdown di RS yang dipimpinnya. Hal ini karena ada belasan tenaga kesehatan RS-nya yang terpapar Covid 19. "Seluruhnya, ada 17 nakes yang terpapar Covid 19," katanya.

Dia menduga, merebaknya kasus Covid 19 di kalangan nakesnya, berawal dari adanya penumpukan pasien di ruang IGD beberapa waktu lalu. ''Saat itu, ruang rawat inap dalam kondisi penuh, sehingga banyak pasien menunggu bangsal kosong di  IGD,'' katanya.

Setelah kejadian itu, beberapa nakesnya di bagian layanan IGD, menunjukkan gejala sakit. Saat itu juga, dia meminta para nakesnya untuk melakukan swab antigen dan dilanjutkan dengan tes PCR. "Ternyata ada 17 nakes yang hasilnya positif," katanya.

Menurutnya, para nakes yang terpapar Covid 19 tersebut, seluruhnya menjalani isolasi di ruang isolasi yang ada di RS Elisabeth. Menyusul kasus tersebut, dia juga memutuskan RS untuk melakukan lockdown. Dengan keputusan lockdown, maka layanan IGD, dan beberapa layanan rawat jalan di RS tersebut ditutup sementara. 

"Layanan rawat jalan yang kami tutup, antara lain poli umum, poli gigi, poli rheumatologi dan farmasi. Semuanya tutup sementara selama 7 hari mulai Kamis (17/6) kemarin," katanya.

Sedangkan untuk layanan farmasi untuk pasien rawat inap tetap buka, dan pelayanan radiologi diberikan hanya untuk on call khusus pada kasus gawat darurat. "Poli vaksinasi juga tetap buka, tapi secara drive thru," katanya. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement