Jumat 18 Jun 2021 13:57 WIB

KKP Dorong Balai Takalar Tingkatkan Produksi Benih Rajungan

Rajungan memiliki nilai ekonomi di pasar lokal dan internasional yang tinggi

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Warga memilih udang yang akan dibeli di Pantai Desa Tanjung,  Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (28/3/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan secara nilai, komoditas udang, tuna, cakalang, cumi, sotong, gurita, rajungan, dan kepiting akan menjadi produk unggulan dan prioritas di 2021.
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Warga memilih udang yang akan dibeli di Pantai Desa Tanjung, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (28/3/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan secara nilai, komoditas udang, tuna, cakalang, cumi, sotong, gurita, rajungan, dan kepiting akan menjadi produk unggulan dan prioritas di 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, meningkatkan jumlah produksi rajungan. Langkah ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari mencari dan membudidayakan komoditas tersebut. 

"Tingkatkan lagi produksinya. Rajungan ini juga termasuk komoditas perikanan yang punya nilai tinggi di pasar," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/6).

Trenggono mengatakan BPBAP Takalar merupakan tempat pengembangan dan penerapan teknik atau teknologi pembenihan, pelestarian serta perlindungan budidaya air payau. Komoditas utama yang dihasilkan meliputi rajungan, udang windu, vaname, nila salin, kakap putih hingga rumput laut. 

Untuk rajungan sendiri, lanjut Trenggono, BPBAP Takalar mampu memproduksi 500 ribu sampai 1 juta ekor benih rajungan per tahun. Benih-benih tersebut lalu didistribusikan ke masyarakat, petembak, hingga untuk restocking di perairan di sekitar Takalar.

Menurut Trenggono, rajungan punya nilai ekonomi tinggi dan penyerapannya di pasar lokal maupun internasional cukup tinggi. Rajungan bersama kepiting termasuk dalam lima komoditas ekpor perikanan unggulan Indonesia. Berdasarkan data BPS periode Januari hingga April 2021, ekspor rajungan termasuk kepiting, nilainya sebesar 150,86 juta dolar AS. 

Dalam kunjungan kerja tersebut, Trenggono turut meninjau fasilitas laboratorium yang ada di BPBAP Takalar. Trenggono mendukung penuh kegiatan penelitian maupun inovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas subsektor perikanan budidaya di Indonesia.   

Sementara itu, Kepala BPBAP Takalar Sucipto mengaku siap menambah jumlah produksi dan akan melakukan sejumlah inovasi untuk mencapai angka produksi yang optimal. Selain rajungan, inovasi untuk komoditas lain juga dilakukan, seperti rumput laut dan nila salin."Tentu kami akan melakukan inovasi-inovasi. Karena memang kebutuhan benih rajungan ini tinggi," ujar Sucipto.

Selain melakukan dialog dengan pegawai di UPT, Trenggono menyerahkan bantuan benih udang windu sebanyak 1,2 juta ekor kepada lima kelompok petambak di sana.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement