Jumat 18 Jun 2021 13:23 WIB

Inggris Perpanjang Izin Tes Cepat Covid-19

Tes Innova disetujui untuk pengujian tanpa gejala.

Inggris Perpanjang Izin Tes Cepat Covid-19. Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath,  Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.
Foto: REUTERS/CARL RECINE
Inggris Perpanjang Izin Tes Cepat Covid-19. Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath, Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Regulator obat Inggris memperpanjang izin penggunaan darurat (EUA) tes Covid-19 aliran lateral Innova, Kamis (17/6). Badan ini mengaku puas dengan tinjauan tes tersebut setelah mitranya dari Amerika Serikat mengeluarkan peringatan soal itu.

Tes Innova disetujui untuk pengujian tanpa gejala sebagai bagian dari sistem uji dan lacak Inggris. Pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mendesak masyarakat tidak lagi menggunakan tes tersebut.

Baca Juga

Mereka memperingatkan kinerjanya belum memadai. "Kami kini telah menyimpulkan tinjauan kami mengenai penilaian risiko dan merasa puas tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan atau yang disarankan pada saat ini. Ini memberi lampu hijau kepada kami untuk memperpanjang EUA agar memungkinkan pasokan LFD selama beberapa bulan ke depan," kata Direktur Perangkat di Badan Regulasi Obat dan Kesehatan (MHRA) Graeme Tunbridge.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pengujian tanpa gejala dan rutin memiliki peranan yang besar dalam membuka kembali ekonomi. Namun, sejumlah ilmuwan mempertanyakan keakuratan tes cepat yang digunakan di Inggris.

Mereka mengatakan tes tersebut bisa jadi lebih membahayakan ketimbang memberikan manfaat. Menurut Public Health England (PHE), tes tersebut menjalani validasi yang ketat dan mampu menghentikan wabah dengan mengangkat kasus Covid-19 yang tak terdeteksi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement