Kamis 17 Jun 2021 22:00 WIB

Golkar: Kepercayaan Publik Naikkan Elektabilitas Airlangga

Survei menyebut belum ada elektabilitas capres di atas 25 persen.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyebut kenaikan elektabilitas Airlangga Hartarto karena mulai muncul kepercayaan dari masyarakat terhadap kinerja Ketua Umum Golkar tersebut. Meskipun, sampai saat ini Airlangga belum menyatakan sikap terkait Pilpres 2024.

Menurut Meutya, masyarakat mulai melihat kinerja Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Airlangga masuk lima besar dengan angka 5,3 persen.

Airlangga hanya kalah dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (23,5 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (15,5 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (13,8 persen), dan Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga Uno (7,6 persen). Golkar juga diprediksi mampu menaikkan tingkat popularitas Airlangga hingga di atas 50 persen untuk kembali mendongkrak elektabilitas sang ketua umum.

“Elektabilitas Pak Airlangga, sudah naik secara konsisten dan masuk di lima besar survei ini. Padahal beliau belum kampanye. Ini menjadi energi untuk Partai Golkar bahwa masyarakat mengapresiasi kinerja beliau sebagai Menko Perekonomian dan Ketua PCPEN. Ini bukti beliau kerja nyata,” tutur Meutya, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/6).

Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, hasil survei LSI Denny JA juga menempatkan Airlangga sabagai salah satu king maker Pilpres 2024. Golkar sudah memiliki 3/4 modal untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Meutya menegaskan, posisi Golkar hanya butuh berkoalisi dengan salah satu partai, kecuali PPP, penghuni Parlemen Senayan untuk mengusung capres-cawapres.  

“Posisi ini membuat Golkar sangat strategis untuk bisa maju dan mengusung capres kami sendiri. Golkar sangat terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun yang memiliki kesamaan visi dan platform yang sama dalam memajukan bangsa,” kata Meutya.

Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR ini menegaskan, saat ini elektabilitas seluruh capres masih cenderung seimbang. Sebab, belum ada suara mayoritas pada elektabilitas capres yang muncul dari berbagai lembaga survei. Sebagian besar survei belum pernah memunculkan satu nama yang memiliki elektabilitas lebih dari 25 persen.

“Kami memandang kontestasi di lapangan akan menarik dan masyarakat akan memilih berdasar kerja-kerja partai. Golkar akan terus melakukan kerja-kerja sesuai arahan Ketua Umum, yakni fokus pada dua hal, kesehatan dan ekonomi,” tegas Meutya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement