Kamis 17 Jun 2021 19:09 WIB

Tingkatkan Efisiensi, JICT Optimalkan Teknologi

JICT merupakan terminal peti kemas pertama di Indonesia yang bersertifikat ISPS Code.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta (ilistrasi). memastikan untuk mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta (ilistrasi). memastikan untuk mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memastikan untuk mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. Direktur Utama JICT Ade Hartono mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan.

“Layanan pelabuhan yang efisien merupakan salah satu kunci daya saing ekonomi. Karena itu JICT terus berusaha mengoptimalkan layanan berbasis pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan didukung SDM terbaik," kata Ade dalam konferensi video, Rabu (16/6). 

Baca Juga

Dia menuturkan, JICT merupakan terminal peti kemas pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi ISPS Code di Indonesia. Artinya, lanjut Ade, JICT dipercaya oleh internasional sebagai tempat bersandar kapal-kapal luar negeri karena aman. 

Ade menuturkan, efisiensi di JICT sudah dimulai ketika pelanggan akan melakukan pembayaran biaya ekspor impor. Hal tersebut dilakukan melalui penerapan sistem billing online di terminal JICT yang telah terhubung dengan layanan online baik melalui aplikasi Web Billing (WEBI) maupun melalui Mobile Apps berbasis android sehingga pengguna jasa tidak perlu datang ke pelabuhan.

"Para pengguna jasa yang telah terkoneksi dengan WEBI maupun Mobile Apps tersebut dapat melakukan pembayaran melalui Bank Mandiri, BRI, BNI dengan menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM), mini ATM maupun internet banking," ungkap Ade. 

Dia memastikan, JICT juga sudah dilengkapi JICT Auto Gate System (JAGS) untuk mengefektifkan penanganan peti kemas yang ke luar masuk terminal menggunakan truk. Dia menuturkan sebanyak 12 ribu truk telah terdaftar dan JICT telah mengeluarkan kartu Truck Identification (TID) kepada perusahaan truk untuk akses ke terminal.

"Sistem ini secara signifikan mampu mengurangi waktu transaksi di gerbang dan waktu tunggu di area parkir," ujar Ade. 

Menurutnya, dengan adanya penerapan operasional yang efektif dan efisien maka dapat meningkatkan kapasitas penanganan tahunan terminal JICT menjadi 2,8 juta TEUs. Pada bulan Mei 2021, kata Ade, arus peti kemas di JICT tercatat 807,239 TEUs. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement