Jumat 18 Jun 2021 00:05 WIB

Israel Ingin Jalin Hubungan dengan Indonesia

Sagi Karni tegaskan, permusuhan Israel adalah dengan Hamas.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Israel Serang Gaza.
Foto: Time of Israel
Israel Serang Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Israel mengaku ingin menjalin hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Keinginan tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni.

Seperti Dilansir dari The Jerusalem Post, Karni menuturkan, Israel bersedia bekerja untuk membangun hubungan dengan negara Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Meskipun, ia tak menampik jik tiga negara tersebut mengutuk serangan udara Israel di Gaza pada Mei 2021 lalu. Agresi Israel menurut catatan petugas medis telah menyebabkan lebih dari 250 warga Palestina meninggal dunia dan 13 orang tewas di Israel.  Indonesia, Malaysia, dan Brunei telah mendesak PBB untuk turun tangan dan menghentikan kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga

Karni berpendapat, kritik dari para pemimpin tiga negara tersebut ‘tidak jujur’ dan mengabaikan ‘sifat sebenarnya dari konflik’, yang menurut penuturannya, antara Israel dengan Hamas, dan bukan dengan rakyat Palestina. “Hamas adalah organisasi anti-semit. Saya tidak yakin banyak orang yang berpartisipasi dalam debat media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas,” ujar dia. Sementara Hamas menolak tuduhan antisemitisme.

Karni menuturkan, Israel mengakui ada korban sipil selama 11 hari permusuhan itu. Namun satu-satunya cara bagi pihak manapun untuk memiliki pengaruh yang berarti atas apa yang terjadi di Timur Tengah adalah dengan menjalin hubungan dengan Israel.

“Kami bersedia berbicara, kami bersedia untuk bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami,” terangnya.

Diketahui, Israel memiliki kedutaan besar di Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar diantara negara-negara lain di Asia. Empat negara Arab, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, sepakat tahun lalu untuk menormalkan hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).

Indonesia, Malaysia, dan Brunei diketahui tidak memiliki hubungan formal dengan Israel dan telah berulang kali menyerukan diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan untuk solusi dua negara berdasarkan perbatasan sebelum perang Timur Tengah 1967.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement