Kamis 17 Jun 2021 17:33 WIB

MUI Datangi Dubes Kanada Ingatkan Ancaman Islamofobia     

MUI sampaikan surat pernyataan resmi sikapi Islamofobia di Kanada

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendatangi kediaman Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, HE Mr Cameron Mackay pada Rabu (16/6)
Foto: Dok Istimewa
Jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendatangi kediaman Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, HE Mr Cameron Mackay pada Rabu (16/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendatangi kediaman Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, HE Mr Cameron Mackay pada Rabu (16/6).

Kunjungan MUI ini dimaksudkan untuk bertukar pikiran terkait dengan peristiwa pembunuhan keluarga Muslim oleh seorang anak muda anti-Islam dan anti-umat Islam di Kanada. 

Baca Juga

Pertemuan ini diawali dengan penjelasan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto, tentang maksud kunjungannya sambil menyampaikan surat resmi dari MUI. 

Isi surat tersebut di antaranya menyatakan keprihatinan mendalam dan belasungkawa atas meninggalnya keluarga Muslim di Kanada, karena dibunuh seorang yang anti-Islam. 

"Apresiasi MUI kepada pemerintah Kanada yang telah menyatakan sikap tegas mengutuk tindakan kejahatan berbasis kebencian terhadap Islam (Islamofobia)," kata Prof Sudarnoto melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (17/6). 

Dia menjelaskan, isi surat tersebut juga mengusulkan langkah-langkah penting yang perlu diambil secara bersama-sama melawan Islamofobia. Oleh karena itu MUI mendorong program kerjasama Indonesia-Kanada dalam bidang dialog antaragama. 

Dubes Kanada untuk Indonesia, Mackay, menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MUI atas ucapan belasungkawa, simpati dan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Kanada atas peristiwa yang terjadi pada Ahad (6/6).  

Mackay menegaskan, pemerintah dan masyarakat Kanada benar-benar mengalami guncangan (kaget) serta duka yang sangat mendalam atas peristiwa keji yang terjadi dan memalukan ini. 

Dia mengatakan Kanada merupakan negara yang multietnik dan beragam agama serta menjunjung tinggi nilai toleransi, menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan.  

"Pembunuhan yang terjadi bukan sekadar teror biasa akan tetapi merupakan tindakan anti terhadap Islam dan umat Islam. Kejahatan yang bermuara kepada kebencian ini tidak saja diarahkan kepada umat Islam, akan tetapi juga kepada komunitas Yahudi dan bahkan kelompok minoritas lainnya di Kanada," ujarnya. 

Mackay menyampaikan kepada MUI bahwa tindakan kejahatan seperti ini sering terjadi dan bahkan semakin meningkat belakangan ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidaksiapan masyarakat terutama anak-anak muda di Kanada dalam menghadapi perubahan kahidupan. 

Dubes Kanada untuk Indonesia ini juga menyambut positif ajakan MUI untuk menjalin kerjasama  memerangi Islamofobia baik di Kanada maupun negara lain.  

Di tempat yang sama, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Bunyan Saptomo, mengatakan, pentingnya penguatan kerjasama Kanada dengan Indonesia dalam dialog antar agama. Ia juga mengharapkan kesediaan Dubes Kanada untuk mengisi talkshow di TV MUI berkaitan dengan kehidupan umat Islam dan toleransi hidup beragama di Kanada. 

Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, juga menyampaikan pandangan dan sikap MUI yang tegas terkait dengan kerukunan hidup beragama di Indonesia kepada Dubes Kanada. Jajaran MUI yang mendatangi Dubes Kanada di antaranya Buya Amirsyah, Prof Sudarnoto, Buya Saptomo, Ustadzah Amirah, dan Hendro Wibowo.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement