Kamis 17 Jun 2021 14:49 WIB

Pengusaha Muda Papua Minati Program Konekvitas Tol Laut

Para pengusaha muda tersebut saat ini sudah tergabung di HIPMI.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura memperkenalkan program konektivitas tol laut kepada para pengusaha muda di Kabupaten Supiori dan Biak, Papua.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura memperkenalkan program konektivitas tol laut kepada para pengusaha muda di Kabupaten Supiori dan Biak, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura memperkenalkan program konektivitas tol laut kepada para pengusaha muda di Kabupaten Supiori dan Biak, Papua. Tujuannya, agar mereka dapat menggunakan Tol Laut dalam memasarkan produk yang mereka hasilkan bahkan lebih mengenal dekat apa saja yang ada di dalam ekosistem Tol Laut dalam dunia Shipping Bussiness.

Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa mengatakan, pihaknya selaku regulator dan pelaksana dalam program Tol Laut harus melakukan inovasi dalam mengglorifikasikan program tol laut dengan cara terjun langsung ke kalangan pengusaha. "Kami melakukan sosialisasi pembekalan Tol Laut dan pendampingan bagi para pelaku usaha baru di Kabupaten Supiori serta MoU di atas kapal KM Logistik Nusantara 2 di Pelabuhan Korido," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/6).

Taher menjelaskan, mereka menargetkan para pengusaha muda sebab melihat potensi anak muda daerah yang cukup tinggi untuk menjadikan komoditi daerahnya sebagai lahan bisnis. Adapun para pengusaha muda tersebut saat ini sudah tergabung di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).

"Kami juga melakukan kunjungan monitoring langsung ke lokasi area Petani Kopra bersama Pemerintah Kabupaten Supiori yaitu dari Disperindag dan dari Dishub Kab. Supiori," ungkapnya.

Kasie Lala dan Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura, Willem Thobias Fofid yang menjadi pemateri mengatakan, dengan adanya sosialisasi langsung tersebut membuat Tol Laut kian diminati para pengusaha lokal. Sehingga, optimalisasi muatan balik dapat terus meningkat apalagi para bagi para Kamula muda dengan semangat investasi dan berkecimpung dalam Bussiness Shipping atau Bisnis Pelayaran dalam ekosistem Tol Laut.

Selain itu, sosialisasi ini juga sebagai bentuk komitmen KSOP Kelas II Jayapura selaku koordinator wilayah pelabuhan-pelabuhan yang ada di Papua. "Terutama Pelabuhan Korido ini merupakan salah satu pelabuhan baru yang beroperasi karena adanya trayek Tol Laut T-19 yang menghubungkan Papua-Papua Barat," ujarnya.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi anak-anak muda di daerah tersebut untuk melakukan usaha dan berinvestasi. Sebab dengan beroperasinya Tol Laut di wilayah tersebut, membuka banyak peluang usaha baru.

"Membantu para kawula muda sekaligus mengenalkan dan memberikan pendampingan untuk berinvestasi dan menciptakan peluang usaha. Dan responnya sungguh luar biasa, yaitu keinginan untuk bergabung bersama Tol Laut karena dilihat dari jangkauan pelabuhan dan kapal Tol Laut menjangkau banyak titik dan ini menjadi penyemangat dan harapan baru bagi jenis-jenis komoditi yang sedang dikembangkan," ujarnya.

Sebagai informasi, Trayek T-19 ini berpangkal di Merauke, rutenya meliputi Merauke – Pomako (deviasi) - Kokas – Sorong – Korido – Depapre (Jayapura) – Sorong – Merauke dan dilayani kapal KM. Logistik Nusantara 2 yang mulai beroperasi awal tahun ini. Beberapa komoditi yang saat ini sudah diangkut Tol Laut T-19 adalah beras, dedak, air mineral, kecap, batu ciping, abu batu dan pasir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement