Kamis 17 Jun 2021 08:32 WIB

BPIP: Miniatur Indonesia, Jombang Kota Santri Penuh Tolerans

Mari kita cerdaskan anak-anak bangsa tentang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar Sarasehan Advokasi Positif Selasa (15/6). Sarasehan dengan tema Toleransi, Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama tersebut, karena Kabupaten Jombang dinilai sebagai miniaturnya negara Indonesia.
Foto: BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar Sarasehan Advokasi Positif Selasa (15/6). Sarasehan dengan tema Toleransi, Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama tersebut, karena Kabupaten Jombang dinilai sebagai miniaturnya negara Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar Sarasehan Advokasi Positif Selasa (15/6). Sarasehan dengan tema 'Toleransi, Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama' tersebut, karena Kabupaten Jombang dinilai sebagai miniaturnya negara Indonesia.

Wakil Kepala BPIP Prof Dr Hariyono MPd bahkan mengapresiasi Kabupaten Jombang yang dijuluki sebagai kota santri tetapi penuh dengan toleransi. "Kami BPIP mengapresiasi kepada Kabupaten Jombang karena selain banyak tokoh Nasional, Jombang juga dijuluki kota santri yang penuh toleransi," ucapnya.

Hariyono menekankan kepada masyarakat jombang untuk memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anaknya tentang Pancasila yang penuh dengan toleransi. "Mari kita cerdaskan anak-anak bangsa kita tentang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya lalu berharap Kabupaten Jombang menjadi contoh daerah lainnya yang penuh perdamaian, kemakmuran dan kejayaan.

Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Dr Lia Kian mengatakan hadirnya BPIP di Jombang tidak hanya sebatas membahas soal moderasi tetapi BPIP tidak melupakan sejarah betapa banyaknya tokoh-tokoh nasional yang religius serta melahirkan Pancasila. 

"Menurut kami, Jombang ini merupakan Daerah istimewa dan masyarakatnya harus bangga karena memiliki para pahlawan yang berjasa," ujarnya. Ia menekankan jejak-jejak para pahlawan putra daerah tersebut harus diikuti oleh masyarakat Jombang dan umumnya masyarakat Indonesia.

Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Kemas Akhmad Tadjuddin SH MH menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi BPIP. Ia berharap sinergitas gotong royong antara BPIP dan Pemerintah Kabupaten Jombang serta Forkopimda, FKUB dan Organisasi Kemasyarakatan untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila yang sudah digali oleh para pendiri bangsa.

Ia bahkan mengapresiasi Kabupaten Jombang karena telah menyabet penghargaan dari ASEAN karena dinilai kota paling toleran di kawasan Asia Tenggara.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengatakan diraihnya penghargaan sebagai kota toleransi terbaik se-Asia Tenggara pada tahun 2017 itu sangat berat karena di tengah kemajemukan kondisi masyarakat saat ini semakin individualis. "Ini adalah tantangan kita bersama, sehingga kita ingin semuanya bergotong royong untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Meskipun demikian Kabupaten Jombang tidak ada sama sekali konflik-konflik yang diawali dengan isi-isu ras dan agama. "Itu harapan kita bersama, dan tentunya kita mengharapkan kehidupan yang lebih baik dan kita bisa membumikan Pancasila," tutupnya.

Selain menggelar sarasehan BPIP dan Pemkab Jombang juga mengunjungi sejumlah tempat diantaranya Lenteng Hon Kiong Gudo, Gereja Kristen Jawi Wetan dan mengunjungi Kampung Adat Segunung. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wantimpres Dr Drs Ganjar Razuni SH MSi, para Direktur Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi, Kasubdit BPIP, Organisasi Keagamaan, Seniman dan Budayawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement