Kamis 17 Jun 2021 14:31 WIB

Warga Bekasi Terdeteksi Terpapar Varian Delta

Warga Bekasi terinfeksi Covid-19 sepulangnya dari Jonggol, Bogor.

Ilustrasi Covid-19. Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diminta mewaspadai penyebaran virus corona varian baru yakni Corona Delta atau B1617.2.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diminta mewaspadai penyebaran virus corona varian baru yakni Corona Delta atau B1617.2.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diminta mewaspadai penyebaran virus corona varian baru yakni Corona Delta atau B1617.2. Varian yang penularannya lebih cepat dan telah menyebar di India dan Inggris tersebut telah terdeteksi di Bekasi.

Wakil Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh, Kamis (17/6), mengatakan, salah satu warganya yang berada di wilayah Utara Bekasi diketahui terpapar varian Delta. Kepastin muncul setelah warga Kabupaten Bekasi itu menjalani pemeriksaan di Jakarta.

Baca Juga

"Kita diberitahu oleh Kemenkes ada warga yang terpapar varian baru," katanya di Cikarang. Saat ini pasien tersebut sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta, sementara keluarganya menjalani isolasi mandiri di wilayah Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan hasil penelusuran, warga tersebut terpapar setelah mengunjungi kediaman keluarganya di Jonggol, Bogor. Setelah pulang dari Jonggol warga tersebut terkonfirmasi positif terpapar varian baru virus corona.

"Dia pergi ke tempat keluarganya di Jonggol, balik dari sana terkonfirmasi positif. Hasilnya dinyatakan itu varian baru," ucapnya.

Masrikoh mengatakan, warga yang terpapar tersebut berjumlah tiga orang yakni suami, istri, dan anaknya. Saat ini istrinya sedang melakukan isolasi mandiri di wilayah Utara Kabupaten Bekasi sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Jakarta.

"Jadi keluarga ini punya dua rumah, selain di Jakarta juga di Kabupaten Bekasi. Tapi KTP-nya DKI Jakarta," ungkapnya.

Masrikoh meminta masyarakat menjaga imunitas serta menerapkan protokol kesehatan ketat dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. "Kalau bukan keperluan penting dan mendadak lebih baik di rumah saja. Warga harus terus disiplin menerapkan prokes ketat dan kami terus berupaya mengoptimalkan 3T (tracking, tracing, dan treatment) sekaligus vaksinasi massal," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement