Rabu 16 Jun 2021 23:37 WIB

La Nyalla Minta Munas Kadin Ditunda karena Lonjakan Covid-19

Jangan sampai peserta kembali ke daerah masing-masing menjadi carrier virus.

 Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Foto: DPD
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD LaNyalla Mattalitti meminta musyawarah nasional Kadin Indonesia yang sedianya akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Juni 2021 ditunda dulu. Hal itu karena melihat lonjakan kasus Covid di Indonesia. 

"Jadi menurut saya, tunda saja. Ketimbang menjadi klaster baru setelah acara, yang kemudian peserta kembali ke daerah masing-masing menjadi carrier virus," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (16/6) malam.

Baca Juga

Menurut dia organisasi para pengusaha itu harus memberi contoh kepada masyarakat untuk menunda demi kemaslahatan umum, khususnya terkait Pandemi Covid-19 yang meningkat kembali. Apalagi, kata Ketua Dewan Penasihat Kadin Jatim itu, Kendari lebih minim fasilitas untuk acara pertemuan skala nasional ketimbang Bali. Hotel dan ballroom untuk acara pasti lebih besar dan lebih memadai yang ada di Bali.

Ia mengatakan agenda-agenda pertemuan yang dilakukan lembaga/organisasi masyarakat kerap mengundang massa dari berbagai daerah. Potensi kerumunan pun sulit untuk dihindari dan begitu rentan terjadi transmisi. "Saya juga pengurus Kadin, saya hafal betul kalau Munas Kadin pasti akan dihadiri ratusan orang. Peserta resmi dan peninjau saja sudah lima orang per provinsi. Masih ditambah pengurus yang bukan peserta yang hadir inisiatif sendiri untuk melihat atau sekadar ingin ikut meramaikan acara. Ini tidak bisa dicegah, karena mereka berangkat sendiri atas biaya sendiri," katanya.

Desakan penundaan Munas Kadin Indonesia VIII sebelumnya sudah pernah dilontarkan beberapa ketua Kadin provinsi menyusul meningkatnya kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021. Apalagi dengan terdeteksinya varian baru Covid yang berasal dari India dan Afrika.

Para ketua Kadin provinsi itu rata-rata menyoroti tempat dan waktu Munas, semula di Bali pada 2-4 Juni 2021, pindah dan mundur ke Kendari, 30 Juni 2021. Perpindahan itu dinilai janggal, sebab Kendari minim fasilitas.

Tempat munas mesti di daerah yang rendah kasus Covid-19 dan memadai dalam infrastrukur, mulai hotel, gedung tempat acara, transportasi, juga sarana wisata. Bukan hanya soal Munas Kadin Indonesia, ia juga meminta segala agenda pertemuan yang menghadirkan massa banyak untuk ditunda lebih dulu. "Saya berharap agenda organisasi maupun partai yang akan menggelar pertemuan dengan menghadirkan stakeholder dari seluruh provinsi ditunda dulu," ujarnya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement