Rabu 16 Jun 2021 22:54 WIB

Satgas Covid-19 Bubarkan Pesta Nikah di Cabangbungin Bekasi

Satgas Covid-19 lakukan pembubaran karena dapat laporan pelanggaran prokes

Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19. Petugas gabungan dari Satgas Covid-19 Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membubarkan pesta hajatan pernikahan di Kampung Capjaya RT 005/002 Desa Lenggah Sari pada Rabu (16/6). Satgas Covid-19 mengkhawatirkan pesat nikah menimbulkan klaster baru virus corona.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19. Petugas gabungan dari Satgas Covid-19 Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membubarkan pesta hajatan pernikahan di Kampung Capjaya RT 005/002 Desa Lenggah Sari pada Rabu (16/6). Satgas Covid-19 mengkhawatirkan pesat nikah menimbulkan klaster baru virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas gabungan dari Satgas Covid-19 Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membubarkan pesta hajatan pernikahan di Kampung Capjaya RT 005/002 Desa Lenggah Sari pada Rabu (16/6). Satgas Covid-19 mengkhawatirkan pesat nikah menimbulkan klaster baru virus corona.

"Pembubaran ini terkait larangan menggelar resepsi nikah oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi setelah temuan klaster baru dari pesta hajatan atau resepsi pernikahan," kata Kapolsek Cabangbungin AKP Sukarman, Rabu (16/6) petang.

Kegiatan pembubaran dilakukan puluhan petugas gabungan dari kepolisian, koramil, serta Satpol PP Cabangbungin menyusul tidak diterapkannya protokol kesehatan di lokasi itu. Sukarman mengatakan kegiatan pembubaran kerumunan warga di pesta pernikahan itu dilakukan setelah petugas menerima laporan warga setempat tentang adanya kegiatan yang dimaksud.

Berbekal informasi itu petugas kemudian melakukan pendalaman dan peninjauan ke lapangan. Saat tiba di lokasi, petugas menemukan banyak tamu undangan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan berkerumun.

"Langsung kami minta acara pernikahan tersebut dibatalkan karena menimbulkan kerumunan banyak orang dan tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat," ungkapnya.

Petugas juga membuat surat pernyataan yang diserahkan kepada warga setempat terkait larangan menggelar kembali pesta pernikahan dan bagi keluarga penggelar hajat diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya atau terancam sanksi pidana.

"Karena itu dengan terpaksa kami mengimbau kepada warga untuk membubarkan diri dan proses pembubaran dilakukan secara persuasif serta humanis," katanya.

Sukarman mengaku pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak menggelar acara keramaian di masa pandemi COVID-19."Kami tidak akan pandang bulu dan tetap akan membubarkan acara yang menimbulkan kerumunan. Kalau masih dihiraukan kita tindak tegas. Hukum tertinggi saat ini keselamatan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement