REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Bibit Sudarsono
Dunia teknologi terus berkembang kian cepat. Teknologi sebagai ruh jiwa digitalisasi, yang mampu mengambil peran di segala aspek kehidupan manusia tanpa kecuali. Di era society 5.0 peran manusia mampu tergantikan oleh teknologi digital. Karenanya generasi muda sebagai agen perubahan harus mampu menyetarakan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan nyata di bidang teknologi.
Mempelajari berbagai bidang teknologi diyakini mampu mempertahankan eksistensi. Sebab teknologi punya peran utama dan penting di seluruh aspek kehidupan. Saat ini hampir seluruh bidang telah mempergunakan teknologi digital. Semakin nyata terlihat saat pandemi sekarang, mulai dari belanja baik itu di marketplace atau warung-warung tradisional, tempat menjual makanan mentah ataupun siap saji, telah menggunakan fasilitas digital.
Dunia pendidikan pun turut aktif di bidang teknologi digital. Proses pembelajaran saat ini dilakukan secara online/daring, baik menggunakan perangkat ponsel ataupun laptop. Tak terkecuali dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat, sebuah inovasi perjalanan secara virtual rutin digelar di sekolah-sekolah. Hal itu menjadi sarana hiburan dengan suasana baru yang dilakukan tanpa aktivitas fisik karena pembatasan aktivitas.
Melihat fenomena ini, sudah selayaknya generasi muda tekun mempelajari dunia teknologi dengan memilih peminatan kuliah pada program studi Teknologi Informasi. Agar tidak tergantikan oleh peran robot teknologi, maka generasi muda wajib mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan, juga kompetensi di bidang teknologi. Dengan pengetahuan dan wawasan di bidang teknologi tentunya generasi muda mampu mempertahankan eksistensinya dan bahkan mampu mengendalikan segala perubahan di bidang teknologi.
Keahlian di bidang teknologi mampu menjadi bekal generasi muda dalam menguasai pasar teknologi baik di pasar nasional maupun internasional. Mencari ilmu pengetahuan di bidang teknologi harus sesuai dengan pemilihan program studi saat kuliah. Maka dari itu jangan sampai salah memilih jurusan apalagi tersesat dan tak sesuai minat.
Para generasi muda, sepatutnya memilih bekal pengetahuan di bidang teknologi. Karena dunia teknologi akan menjanjikan banyak profesi yang gemilang di masa depan. Teknologi tidak akan pernah ada habisnya, justru kita akan terkikis dan tersingkirkan jika kurang pengetahun di bidang tersebut. Karenanya tekuni bidang teknologi untuk mempertahankan eksistensi untuk masa depan yang sempurna.
Generasi muda bisa menjadi kunci perubahan masa depan pada suatu peradaban. Perkembangan teknologi terus bergerak maju dan melaju cukup cepat. Karenanya, peran pemuda signifikan untuk terus mempertahankan ekistensi, agar tak tergerus oleh laju perkembangan. Apalagi sampai ketinggalan zaman.
Era society 5.0 sudah mulai tampak. Disadari atau tidak, segala potensi kita, kreativitas dan kualitas dari peran pemuda bangsa dapat membantu mempertahankan eksistensi bangsa di kancah laju teknologi dunia. Saat ini, bidang teknologi mengambil peran cukup kuat dan penting di semua sektor kehidupan masyarakat. Karenanya, pemuda sebagai kunci peradaban menjadi penentu kualitas bangsa.
Modal utama suatu bangsa untuk terus bertahan dan berkembang, saat pemuda memiliki banyak pengetahuan di bidang teknologi. Terlebih lagi, Indonesia akan menghadapi fenomena bonus demografi. Maka, pemuda akan mengambil peran penting pada peradaban berikutnya.
Generasi muda harus mampu beradaptasi dalam menghadapi era baru, guna mempertahankan eksistensi negara. Tanpa terpuruk ataupun tergilas oleh laju perkembangan teknologi dunia. Bekal pemuda sebagai generasi masa depan, harus dimulai dari saat ini. Gali kompetensi, tanam terus ilmu pengetahuan di bidang teknologi untuk bekal nanti. Wawasan di bidang teknologi akan menjadi bekal masa depan yang berharga bagi perkembangan bangsa.
Keberhasilan bangsa mempersiapkan generasi muda dengan kualitas pengetahuan yang mumpuni, jadi salah satu kunci pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
*) Penulis adalah dosen Sistem Informasi Universitas BSI Kampus Sukabumi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
