Rabu 16 Jun 2021 13:05 WIB

Pemkot Bogor akan Perbaiki Sentra Kuliner Teras Surken

Teras Surken memiliki konsep agar wisatawan menikmati makanan kuliner dengan mudah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Pejalan kaki melintas di depan Teras Surken, Bogor, Jawa Barat, Senin (1/3). Kalangan pedagang di lokasi kuliner itu menyatakan omset penjualan mereka menurun akibat sepinya pengunjung selama pandemi COVID-19.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pejalan kaki melintas di depan Teras Surken, Bogor, Jawa Barat, Senin (1/3). Kalangan pedagang di lokasi kuliner itu menyatakan omset penjualan mereka menurun akibat sepinya pengunjung selama pandemi COVID-19.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memperbaiki sentra kuliner Teras Surken di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Berdasarkan aspirasi dari para tenant, Pemkot Bogor akan melakukan perbaikan Teras Surken ke fungsinya seperti semula.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Sebab, Teras Surken memiliki konsep agar para wisatawan bisa menikmati makanan kuliner legendaris Bogor menjadi lebih mudah. Seperti soto, laksa, toge goreng, cungkring, bir kotjok, es pala, asinan, dan lainnya.

Baca Juga

"Kami ingin Teras Surken bisa dijadikan destinasi wisata kuliner. Jadi nanti akan ada perbaikan-perbaikan di sini," ujar Dedie.

Senada, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir mengatakan, banyak pekerjaan rumah (PR) dari Teras Surken yang harus dilakukan dan dirapikan kembali. 

 

Dia memaparkan, saat ini ada 30 dari 35 tenant di Teras Surken sudah terisi. Namun, 30 tenant tersebut tidak memiliki waktu spesifik untuk berjualan atau seenaknya.

"Saat ini dari total 35 tenant yang ada di Teras Surken, diantaranya lima tenant kosong dan beberapa tenant berjualan seenaknya, kadang buka, kadang tutup. Rata-rata yang buka setiap hari hanya 15-20 tenan paling banyak," ujar Muzakkir.

Muzakkir menuturkan, pihaknya akan merapikan hal ini sesuai aturan yang dibuat. Dia mengakui, aturan yang diterapkan di Teras Surken agak sedikit longgar. Lantaran para tenant yang mengisi Teras Surken merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus dibantu.

Namun, ke depannya ia akan membuat aturan baru yakni semua tenan wajib buka semua setiap hari. "Pedagang yang tidak bisa mengikuti mau gak mau akan dikeluarkan dan kami akan cari yang lebih siap untuk berjualan full di Teras Surken," tegasnya.

Muzakkir melanjutkan, Perumda PPJ juga akan membantu para tenan dari sisi promosi. Termasuk mengevaluasi komitmen dari Sosro yang berperan sebagai vendor di Teras Surken.

Pasalnya, lanjut dia, kerjasama dengan Sosro sudah berlangsung selama dua tahun. Jika Sosro tidak siap memperbaiki Teras Surken pihaknya akan mencari vendor lain yang bisa memperbaiki.

Sementara itu, Perwakilan Tenant Teras Surken Edi Nugroho mengatakan, ia dan pedagang lainnya di Teras Surken meminta agar Teras Surken dipulihkan alias dirapikan. 

Termasuk juga mengenai desain Teras Surken yang mana saat hujan, pengunjung memilih berteduh di tempat lain. Ditambah posisi Teras Surken yang diapit Pasar Bogor dan Suryakencana. Padahal, Teras Surken merupakan project percontohan dari Wali Kota Bogor sebagai wisata kuliner di Kota Bogor.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement