Rabu 16 Jun 2021 10:45 WIB

Tren Menguat, Ekspor Nasional Capai 16,6 Miliar Dolar AS

Komoditas nonmigas menjadi kontributor utama dalam peningkatan performa ekspor

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Suasana aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Februari 2021 mengalami surplus sebesar US$ 2,01 miliar, dimana nilai ekspor mencapai US$ 15,27 miliar dan impor US$ 13,26 miliar.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Suasana aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Februari 2021 mengalami surplus sebesar US$ 2,01 miliar, dimana nilai ekspor mencapai US$ 15,27 miliar dan impor US$ 13,26 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut seiring tren penguatan ekspor dan impor. Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2021 mencapai 16,60 miliar dolar AS atau menguat signifikan sebesar 58,76 persen year on year (yoy). 

Sejalan dengan nilai ekspor, performa impor Indonesia pada Mei 2021 juga meningkat sebesar 68,68 persen yoy atau mencatatkan nilai sebesar 14,23 miliar dolar AS. “Neraca perdagangan terus melanjutkan surplus hingga bulan ini yakni sebesar 2,36 miliar dolar AS. Capaian ini membuat neraca perdagangan mengalami surplus selama 13 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (15/6).

Komoditas nonmigas menjadi kontributor utama dalam peningkatan performa ekspor bulan ini dengan pertumbuhan sebesar 58,30 persen yoy. Lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) menjadi penyumbang terbesar pada ekspor nonmigas dengan porsi sebesar 15,9 persen.

Sementara, ekspor migas mengalami pertumbuhan sebesar 66,99 persen yoy. Penyumbang terbesar ekspor migas berasal dari komoditas gas dengan porsi sebesar 53,8 persen.

Lebih lanjut, ekspor Indonesia pada Mei 2021 yang tumbuh sebesar 58,76 persen yoy, melebihi performa ekspor negara-negara Asia lainnya, seperti Korea Selatan (45,6 persen yoy), Taiwan (38,65 persen yoy), Vietnam (36,6 persen yoy), dan China (27,6 persen yoy).

Peningkatan ekspor itu sejalan dengan meningkatnya harga beberapa komoditas andalan Indonesia. Tercatat, harga Crude Palm Oil (CPO) dan batubara masing-masing meningkat sebesar 101,74 persen yoy dan 103,9 persen. Selain itu, pemulihan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat dan Cina yang telah tumbuh positif pada kuartal I 2021 turut mendukung peningkatan permintaan atas ekspor Indonesia. 

Lebih lanjut, kata dia, aktivitas manufaktur AS dan Cina yang semakin ekspansif di bulan Mei 2021 ikut mendongkrak kinerja ekspor Indonesia pada bulan sama. Kemudian, selain permintaan global yang telah pulih, pertumbuhan permintaan domestik yang kembali kuat juga mendorong produksi ke level yang lebih tinggi. 

Tercatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) mampu mencapai level 55,3 pada Mei atau mencatatkan rekor tertinggi selama 10 tahun sejarah survei. Selain itu, penyerapan jumlah tenaga kerja juga sudah mulai tumbuh positif untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat. Perluasan tenaga kerja ini sekaligus mendorong perbaikan penyerapan tenaga kerja domestik yang sempat menurun akibat Pandemi Covid-19.

“Pulihnya permintaan global dan domestik yang diiringi dengan peningkatan aktivitas manufaktur mendorong peningkatan impor bahan baku dan barang modal,” tutur Airlangga. Impor bahan baku atau penolong meningkat sebesar 79,11 persen yoy. 

Peningkatan tersebut berpengaruh signfikan terhadap total impor karena memiliki porsi terbesar dibandingkan dengan impor golongan lain yakni sebesar 76,9 persen terhadap total impor. Pada saat sama, impor barang modal juga tumbuh positif sebesar 35,28 persen yoy, dengan porsi sebesar 13,2 persen terhadap total impor.

“Berbagai perkembangan positif ini akan mendukung Indonesia dalam menjawab tantangan-tantangan global dan domestik. Sehingga ketahanan sektor eksternal dapat tetap terjaga dengan baik di tahun 2021,” jelas Airlangga. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement