Rabu 16 Jun 2021 10:31 WIB

Pasien Terus Bertambah, RSLI Surabaya Tambah Nakes

Tenaga kesehatan tambahan itu ada 6 Dokter dan 12 Perawat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan membantu seorang pasien Covid-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Tenaga kesehatan membantu seorang pasien Covid-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan,  hingga Selasa (15/6) jumlah pasien yang dirawat sebanyak 369 orang. Terdiri atas pekerja migran yang baru kembali sebanyak 64 orang, pasien Klaster Madura 210 orang, Klaster Pondok Surabya 12 orang, dan pasien umum 83 orang. Padahal, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit tersebut hanya 410 orang. "Daya tampung RSLI 410 bed, sekarang terisi 369 pasien. Masih ada space 31 orang," kata Nalendra, Rabu (16/6).

Nalendra mengungkapkan, pihaknya juga telah mengupayakan penambahan tenaga kesehatan seiring terjadinya lonjakan pasien Covid-19. Terdiri dari enam dokter dan 12 perawat, yang kesemuanya dari TNI. Nalendra menyatakan, pihaknya juga tengah mengupayakan penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit tersebut.

Baca Juga

"Sudah diupayakan penambahan nakes yaitu 6 dokter dan 12 perawat dari TNI serta tetap berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jatim untuk kebutuhan Nakes tersebut. Kebutuhan bed segera diupayakan dengan dukungan logistik dari BPBD Jatim," ujarnya.

Nalendra menyoroti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang mengalami kenaikkan di banyak tempat. Ia mengingatkan, lonjakan kasus di Cilacap, Kudus, Lamongan, Ponorogo, dan Bangkalan, selayaknya menjadikan lebih waspada dan mawas diri. Menurutnya, semua pihak harus lebih berhati-hati serta sigap dan tanggap pada kondisi yang ada.

"Pandemi Covid belum berakhir, dan malah ada indikasi menuju second wafe. Semua stakeholder harus bahu membahu mengatasinya," kata Nalendra.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement