Rabu 16 Jun 2021 09:41 WIB

LPS: Simpanan Saldo di atas Rp 5 Miliar Melonjak 14 persen

Total simpanan hingga Rp 2 miliar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 212,58 triliun

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melayani nasabah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arthaprima Danajasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen menjadi 352.728.934 rekening pada Januari 2021 atau lebih besar dari dibandingkan periode Januari tahun lalu sebanyak 303.132.916 rekening. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melayani nasabah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arthaprima Danajasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen menjadi 352.728.934 rekening pada Januari 2021 atau lebih besar dari dibandingkan periode Januari tahun lalu sebanyak 303.132.916 rekening. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan total simpanan bank umum sebesar Rp 669,79 triliun per April 2021. Adapun jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 10,79 persen secara tahun ke tahun atau year on year (yoy).

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa merinci tiering simpanan dengan saldo lebih dari Rp 5 miliar mengalami kenaikan sebanyak Rp 432,96 triliun. Kemudian simpanan nasabah dengan saldo di atas Rp 5 miliar itu meroket sebesar 14,68 persen (yoy). 

"Kenaikan total simpanan bank umum pada April 2021 tersebut didorong oleh kenaikan pada seluruh saldo simpanan," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (16/6).

Berdasarkan tier saldo simpanan, total simpanan hingga Rp 2 miliar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 212,58 triliun. Adapun jumlah tersebut naik sebanyak 7,89 persen (yoy). 

Sedangkan total simpanan dengan saldo lebih dari  Rp 2 miliar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 457,21 triliun atau tumbuh sebanyak 13,02 persen (yoy).“Hal ini terjadi karena berlanjutnya pemulihan ekonomi. Pada sektor korporasi juga terus mulai melakukan ekspansi dengan menggeser simpanannya dari deposito ke giro,” ucapnya.

Adapun sektor-sektor korporasi yang mulai menggeser simpanannya dari deposito ke giro antara lain industri otomotif, perkayuan, jasa konstruksi, tekstil, properti, serta telekomunikasi.

"Adanya pergeseran komposisi simpanan dalam bentuk giro ini menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi, yang artinya mereka siap untuk kembali melakukan ekspansi," ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement