REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Kapten timnas Portugal Cristiano Ronaldo menunjukkan ketidaksenangannya ketika dua botol minuman Coca Cola yang merupakan sponsorship Piala Eropa 2020 diletakkan di meja konferensi pers.
Ronaldo menyingkirkan botol tersebut dari meja dalam konferensi pers jelang laga Portugal versus Hungaria, di Stadion Puskad Ferenc, Budapest, Selasa (15/6) malam WIB.
Dalam dunia sepakbola adanya barang sponsor pada jumpa pers bukan barang baru. Namun Ronaldo justru tak menyukainya.
Marca melaporkan, dilansir dari ibtimes, Ronaldo memang tak suka kepada minum-minuman ringan.
"Saya keras dengan anak saya. Kadang dia minum Coca-Cola dan Fanta, dia makan keripik dan dia tahu saya tidak suka," katanya.
Federas Sepakbola Eropa (UEFA) memiliki perjanjian dengan sponsor tentang peletakan barang di acara jumpa pers. Oleh karena itu UEFA akan mengkaji apakah akan mengambil tindakan kepada pemain yang membuangnya.
Ronaldo lebih tertarik membicarakan tentang turnamen daripada hal yang bernuansa sponsorship. Selain itu, ia juga menjawab tentang pertanyaan masa depannya di Juventus.
Ronaldo tak menyangkal atau mengonfirmasi mengenai rumos masa depannya. Namun ia menegaskan isu tersebut tak memengaruhi hidupnya.
"Apapun yang terjadi itu akan menjadi yang terbaik. Terlepas dari apakah saya bertahan di Juventua atau pergi. Itu bukan hal terpenting saat ini," ujar mantan pemain Real Madrid itu.
Mengenai upayanya mempertahanka gelar Piala Eropa, Ronaldo saat ini pikirannya sedang fokus pada turnamen tersebut. Sebab turnamen ini tak dimainkan setiap hati atau bulan.
Ia mengatakan turnamen kali ini adalah yang kelima kalinya diikuti. Tetapi ia merasa seperti pertama kali mengikutinya.
Portugal tergabung ke dalam grup neraka yaitu grup C bersama Hungaria, Prancis dan Jerman. Prancis difavoritkan menjuarai Piala Eropa edisi kali ini.
Prancis dan Portugal adalah finalis Piala Eropa 2016 yang dimenangkan Portugal dengan skor 1-0. Ronaldo mengatakan Portugal diisi pemai muda di turnamen kali ini. Adapun dirinya sendiri telah berkembang baik. Ia menegaskan Portugal tak bisa dikesempingkan untuk menjadi juara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
