Selasa 15 Jun 2021 20:32 WIB

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Komitmen Amankan Operasional

Polres berharap kejadian pungli tak terulang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Operasi PT Pelindo II Wahyu Hardiyanto (kanan) bersama Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko (kiri) dan Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Andi Hartono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan di Museum Maritim Indonesia, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). Keterangan pers tersebut terkait dengan pungli yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Direktur Operasi PT Pelindo II Wahyu Hardiyanto (kanan) bersama Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko (kiri) dan Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Andi Hartono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan di Museum Maritim Indonesia, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). Keterangan pers tersebut terkait dengan pungli yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pungutan liar (pungli) saat ini tengah menjadi sorotan oleh PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Hal itu menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Tanjung Priok yang mendapati isu pungli di sana.

Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok Kompol Yunita Natallia Rungkat memastikan dari jajaran kepolisian akan terus menindaklanjuti berbagai kejadian yang telah terjadi. Khususnya terkait aksi pungli.

Baca Juga

"Sudah kami amankan terkait kasus pungli dan pemerasan yang telah dilakukan oleh beberapa operator maupun pengawas," kata Yunita dalam konferensi pers, Selasa (15/6). 

Yunita melanjutkan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok terus komitmen dan konsisten menjaga dan menjamin keamanan dan kelancaran operasional di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga tidak lagi terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ke depannya.

Terkait dengan kejadian di luar pelabuhan, berdasarkan informasi yang beredar, didapati kaca depan sebuah truk pecah

Setelah dilakukan pengecekan, kata Yunita, hal tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antar supir truk. Yunita mengatakan kejadian tersebut bukan karena aksi premanisme.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement