Selasa 15 Jun 2021 17:19 WIB

Dakwah Nabi Muhammad Pertama Melalui Jamuan Makan Keluarga

Nabi Muhammad pertama kali berdakwah melalui jamuan makan keluarga.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Dakwah Nabi Muhammad Pertama Melalui Jamuan Makan Keluarga. Foto:  Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Foto: MGROL100
Dakwah Nabi Muhammad Pertama Melalui Jamuan Makan Keluarga. Foto: Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebelum berdakwah kepada umatnya, Rasulullah SAW berdakwah kepada ahli keluarganya. Rasulullah mengumpulkan mereka dalam jamuan makan (Iqram) untuk menyampaikan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW utusan Allah SWT.

Dakwah kepada kerabat terdekat ini sesuai perintah Allah SWT dalam surat Syu'ara ayat 214 yang artinya.

Baca Juga

"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat."

Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi mengatakan, setelah turun ayat tersebut beliau mengumpulkan seluruh kaum keluarganya hingga terkumpul 30 orang dalam jamuan makan itu. Mereka semua telah menikmati makanan dan minuman yang disajikan. 

 

Ali berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada mereka yang hadir, "Siapakah di antara kalian yang mau menjamin agamaku dan janjiku dan kelak dia akan bersamaku di dalam Jannah dan akan menjadi penggantiku di dalam keluargaku? "

Riwayat lain oleh Ahmad juga dari Ali bin Abu Thalib Rasulullah telah mengundang Bani Abdul Muthalib. Jumlah mereka kurang dari 10 orang. Mereka semua menikmati hidangan berupa sup kambing dan minuman yang banyak sekali.

Rasulullah SAW juga menyediakan hidangan makanan untuk mereka dan mereka yang hadir telah memakannya hingga kenyang. Sedang makanan tersebut tetap seperti keadaan semula, seolah-olah belum disentuh atau dijamah oleh siapapun.

Kemudian Rasulullah SAW menjamu mereka dengan minuman yang diisikan ke dalam cawan-cawan agak kecil. Mereka pun meminumnya yang diisikan ke dalam cawan oleh Rasulullah sendiri.

"Mereka pun meminumnya hingga habis dan minuman tersebut tetap seperti semula, seolah-olah belum terjamah atau belum diminum," kata Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi dalam kitabnya 'Hayatus Sahabah'.

Rasulullah pada saat itu bersabda, "Hai Bani Abdul Muthalib, sesungguhnya aku diutus kepada kalian khususnya, dan kepada seluruh manusia umumnya," kata Rasulullah.

Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya; 

"Sesungguhnya kalian telah melihat alamat ini (mukjizat Nabi Muhammad SAW) yaitu makanan yang tetap seperti semula, tidak berkurang walau sudah dimakan sebagaimana yang telah kalian saksikan," katanya.

"Siapakah di antara kalian yang mau berbait kepadaku untuk menjadi saudaraku dan sahabat-sahabatku?" 

Namun, tawaran itu tidak ada seorangpun yang berdiri untuk menyambut seruan Nabi SAW. Namun hanya ada satu yang menyambut seruan Rasulullah SAW itu, dia adalah Ali bin Abdul Muthalib.

"Aku pun berdiri menerima ajakan beliau sedangkan ketika itu aku adalah orang yang paling mudah dan di antara mereka," katanya.

Namun, Rasulullah SAW bersabda: 

"Duduklah kamu!" 

Kemudian Rasulullah menyuruh lagi kepada mereka yang hadir hingga tiga kali dari semua seruan itu. "Aku yang bangkit, tapi beliau selalu bersabda duduklah kamu."

Setelah 3 kalinya, barulah Rasulullah memukulkan tangannya ke atas tanganku tanda setuju demikian tercantum dalam kitab tafsir Ibnu Katsir juz 3 halaman 350 dirayakan oleh Al bazzar dari Ali ra. Dikatanya ketika diturunkan ayat Syuara ayat 214. 

"Dan berilah peringatan kepada kerabat kerabatmu yang terdekat"

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement