Selasa 15 Jun 2021 14:16 WIB

Inovasi Fakultas Syariah Unisba dalam Hijaukan Kota Bandung

Fakultas Syariah Unisba dan PKK Mandalajati beri pelatihan pengolahan pupuk organik

Fakultas Syariah UNISBA bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Mandalajati Kota Bandung untuk memberikan pelatihan pada warga tentang pengolahan sampah organik agar menjadi pupuk.
Foto:

Menurutnya, literasi dan pelatihan tentang pengolahan sampah ini sangat bermanfaat. Hal ini terlihat dari banyaknya program pemerintah mengenai sampah dan gerakan sampah yang membutuhkan dukungan dari masyarakat yang perlu didasarkan pada kesadaran. Dikatakannya, terdapat 3 tiga cara dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, antara lain :

1. Pemahaman masyarakat yaitu memberikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dengan cara mengadakan kegiatan tatap muka, sehingga ilmu pengetahuan masyarakat meningkat dan dapat menjaga kebersihan, membedakan sampah dan mengelola sampah;

2. Kemauan ialah dimana ada niat untuk melakukan sesuatu. Program pendampingan dalam pengelolaan sampah ialah salah satu cara untuk mendorong masyarakat dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi terhadap penciptaan produk dari sisa makan;

3. Pendapatan Masyarakat cukup berpengaruh terhadap tingkat kesadaran masayarakat. 

Pada kesempatan ini, warga sangat antusias saat memulai pelatihan pengubahan sampah menjadi pupuk. Beberapa ibu PKK meminta untuk mendatangi setiap kantor kelurahan dalam memberikan pelatihan ini, akan tetapi penyelenggara membatasi pelatihan karena kendala aturan Protocol Kesehatan COVID-19. Pelatihan ini sebisa mungkin disesuaikan dengan aturan Protocol Kesehatan COVID-19, sehingga beberapa pelatihan dilaksanakan secara virtual

“Kami senang ada pelatihan seperti ini, meskipun COVID-19 masih mengancam keseharian kami khususnya IRT, tapi kami masih bisa tetap produktif dan masih bisa mencari uang” kata Betty, Koordinator PKK Kec. Mandalajati 

 

Sementara itu, Rosmiati, PKK Kel. Jatihandap menuturkan sudah mengikuti pelatihan ini sejak Februaru 2021. “Sekarang saya masih melakukan pengolahan sampah menjadi pupuk. Pupuknya saya pakai sendiri dan butuh waktu untuk bisa menjualnya. Sudah capek mengurus keluarga, tapi di kelurahan jatihandap sudah mulai dijual” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement