Selasa 15 Jun 2021 13:23 WIB

Turunkan Emisi Sektor Transportasi, Kemenhub Lakukan Ini

pendekatan yakni pencegahan, pergeseran, dan peningkatan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Kementerian Perhunungan melakukan tiga pendekatan guna mengurangi emisi pada sektor transportasi.
Foto: dok. Istimewa
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Kementerian Perhunungan melakukan tiga pendekatan guna mengurangi emisi pada sektor transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan melakukan upaya untuk menurunkan emisi di sektor transportasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk mencegah terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan tiga upaya pendekatan yakni pencegahan, pergeseran, dan peningkatan. "Ketiga upaya pendekatan ini diharapkan dapat menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca di sektor transportasi," kata Budi dalam webinar Energy Efficiency and Conservation Conference and Exhibition (IEECCE), Senin (14/6).

Baca Juga

Budi menjelaskan, pendekatan pertama yaitu pencegahan. Hal ini dilakukan melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di wilayah perkotaan. Konsep tersebut akan menciptakan ekosistem transportasi massal transit yang terintegrasi.

Selain itu, Budi menilai, adanya TOD juga dapat menumbuhkan komunitas pejalan kaki dan pesepeda. "Sehingga mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk menjalani hidup lebih sehat," kata dia.

 

Untuk pendekatan pergeseran atau shift, Budi mengatakan, dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kapasitas dan kualitas layanan transportasi umum perkotaan. Misalnya, dengan memberikan subsidi transportasi massal perkotaan melalui skema buy the services di sektor transportasi jalan.

Sementara pendekatan ketiga yaitu dengan melakukan peningkatan. Pendekatan ini dilakukan melalui pemanfaatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja transportasi.

Misalnya, penggunaan kendaraan pribadi maupun angkutan massal berbahan bakar nonfosil. Seperti kendaraan listrik berbasis baterai, teknologi surya, dan bahan bakar nabati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement