Selasa 15 Jun 2021 12:22 WIB

Studi Inggris: Antibodi Bayi Kuat Tangkal Covid-19

Bayi menghasilkan antibodi penuh dan kuat melindungi dirinya dari virus Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Bayi menghasilkan antibodi penuh dan kuat melindungi dirinya dari virus Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Bayi menghasilkan antibodi penuh dan kuat melindungi dirinya dari virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISTOL -- Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa bayi memiliki tingkat perlindungan yang relatif lebih tinggi dari virus corona dibandingkan orang dewasa. Alasannya, karena tubuh mereka menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap virus tersebut.

Penelitian digagas oleh tim dari Universitas Bristol dan Rumah Sakit Bristol Royal untuk Anak-anak di Inggris, serta telah terbit di Cell Reports Medicine. Menurut hasil riset, bayi menghasilkan tingkat antibodi dan sel kekebalan yang penuh perlindungan terhadap Covid-19.

Baca Juga

Padahal, bayi yang lebih kecil diketahui rentan terhadap virus pernapasan seperti flu. Tim peneliti meninjau respons kekebalan pada empat bayi berusia di bawah tiga bulan yang mengidap Covid-19 pada Maret 2020 bersama orang tua mereka, juga pasien dewasa yang telah pulih dari virus.

Menurut para peneliti, temuan dapat membantu menjelaskan mengapa anak-anak yang lebih kecil tampaknya terlindungi dari efek parah Covid-19. Hasil studi pun diyakini dapat membantu merancang vaksin virus corona untuk orang dewasa yang meniru perlindungan pada anak.

 

Dosen klinis penyakit menular pediatrik dan imunologi di Universitas Bristol, Anu Goenka, mengatakan temuan itu dapat membantu merancang vaksin yang meniru perlindungan pada anak-anak. Dia menyebut informasi dalam studinya bisa dimanfaatkan untuk desain vaksin Covid-19 di masa mendatang, dengan mencoba menginduksi dan meniru tanda dari kekebalan protektif yang telah diungkap.

"Dengan melakukan studi terperinci pada bayi yang relatif terlindungi dari efek parah Covid-19, kami telah menunjukkan seperti apa kekebalan protektif dalam hal pembentukan antibodi spesifik dan sel kekebalan yang diarahkan terhadap SARS-CoV-2," ujar Goenka.

Setelah studi tersebut, kini tim peneliti hendak mengonfirmasi hasil temuan pada kelompok bayi yang lebih besar. Mereka juga ingin membandingkan respons imun bayi versus orang dewasa selama dan pada beberapa titik waktu setelah infeksi, dikutip dari laman Science Focus, Selasa (15/6).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement