Selasa 15 Jun 2021 12:02 WIB

Cendikiawan Soroti Meningkatnya Sentimen Anti-Islam

Sentiman anti-Islam dinilai meningkat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Cendikiawan Soroti Meningkatnya Sentimen Anti-Islam . Foto: Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Cendikiawan Soroti Meningkatnya Sentimen Anti-Islam . Foto: Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OKARA—Wakil Rektor Universitas Okara Prof Dr Muhammad Zakria Zakar menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung toleransi dan kemanusiaan. Umat Muslim seluruh dunia perlu menampilkan sisi lembut Islam yang nyata melalui karakter dan tindakan mereka, ujarnya dalam sambutan saat memimpin seminar tentang Islamofobia, diselenggarakan oleh Departemen Studi Islam Universitas Okara Pakistan pada Senin (14/6).

Dalam seminar tersebut, para pembicara membahas tentang meningkatnya kecenderungan sentimen anti-Islam di dunia barat dan memberikan solusi untuk menyebarkan pesan kemanusiaan dan cinta untuk semua. Penanggung Jawab, Departemen Studi Islam, Dr Abdul Ghaffar, lebih mendalam, menelusuri sejarah Islamofobia dan mengatakan bahwa fenomena ini telah secara terang-terangan atau diam-diam masuk ke masyarakat barat sejak 1990-an.

Baca Juga

Dr Alam Khan dari Universitas Gumsani Turki mengatakan bahwa Islamofobia memicu peristiwa tertentu kekerasan keji dan genosida terhadap Muslim yang tinggal di negara-negara barat. Sedangkan Dr Hammad Lakhvi dari Universitas Punjab berpandangan bahwa istilah Islamofobia menjadi pusat perhatian setelah 9/11.

Dr Zaid Lakhvi dari UO mengatakan bahwa Islamofobia menyebar luas di masyarakat barat yang terus berusaha mencemarkan nama baik dan mencemarkan Islam dan umat Islam. Dr Zahid Bilal, Penanggung Jawab Departemen Ilmu Komunikasi di UO, membahas peran media dalam melawan Islamofobia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement