Selasa 15 Jun 2021 04:05 WIB

Menteri BUMN: Tol Trans Sumatera Berdampak Ekonomi Besar

Tol Trans Sumatera akan mendorong perkembangan pusat perekonomian baru

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Tol Trans Sumatera menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa.
Foto: Antara/Ardiansyah
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Tol Trans Sumatera menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Tol Trans Sumatera menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa.

"Jalan tol yang dibangun di Pulau Sumatera yang saat ini dari Lampung ke Palembang menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/6) malam.

Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari konsumsi listrik yang mengalami peningkatan dan mobilitas dari Sumatera ke Jawa yang naik sampai 40 persen. "Inilah transaksi-transaksi yang kita harapkan sehingga biaya logistik menjadi lebih murah," ujar Erick Thohir.

Di samping itu, kata dia, jalan-jalan tol yang dibangun di Pulau Jawa juga menimbulkan dampak positif luar biasa secara ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya. Sebelumnya PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan kehadiran Tol Trans Sumatera nantinya dapat menurunkan biaya logistik hingga mencapai 24,22 persen.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan bahwa Tol Trans Sumatera menciptakan efisiensi waktu tempuh perjalanan, misalnya dari Lampung ke Palembang dari waktu tempuh yang semula 12 jam menjadi 5 jam. Selain itu tol Trans Sumatera akan mendorong perkembangan pusat perekonomian baru.

Kendati demikian Hutama Karya menyebut Tol Trans Sumatera masih membutuhkan suntikan dana baik untuk ruas yang telah beroperasi maupun yang dalam fase konstruksi. Ia menyampaikan untuk ruas Trans Sumatera dalam fase konstruksi, pihaknya masih menunggu akan adanya tambahan modal untuk dukungan pembangunan sebesar Rp 60,7 triliun dari rencana nilai investasi seluruhnya Rp 79,5 triliun. Ketersediaan ekuitas saat ini untuk ruas konstruksi sebesar Rp 12,5 triliun, dan pinjaman Rp 6,2 triliun, kemudian ketersediaan ekuitas dari mitra terdapat Rp 100 miliar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement