Senin 14 Jun 2021 19:55 WIB

90 Persen Ruang Isolasi Covid-19 di Indramayu Terisi

Ruang isolasi Covid-19 di RSUD Indramayu bahkan sudah penuh.

90 Persen Ruang Isolasi Covid-19 di Indramayu Terisi. Personel Kepolisian memberikan imbauan kepada pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Indramayu, Jawa Barat, Ahad (9/5/2021). Polres Indramayu melakukan pengawasan dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di pusat perbelajaan guna menekan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
90 Persen Ruang Isolasi Covid-19 di Indramayu Terisi. Personel Kepolisian memberikan imbauan kepada pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Indramayu, Jawa Barat, Ahad (9/5/2021). Polres Indramayu melakukan pengawasan dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di pusat perbelajaan guna menekan penyebaran COVID-19.

IHRAM.CO.ID, INDRAMAYU -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Deden Bonni Koswara mengatakan saat ini tingkat keterisian ruang isolasi pasien Covid-19 mencapai 90 persen. Hal ini karena terus meningkatnya kasus.

Deden mengatakan dari 226 tempat tidur yang tersedia di semua rumah sakit di Kabupaten Indramayu, 203 tempat tidur di antaranya sudah terisi pasien Covid-19. Sejumlah rumah sakit yang selama ini menjadi rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu, di antaranya RSUD MA Sentot, RS Pertamina Balongan, RSUD Indramayu dan RS Bhayangkara. Ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit tersebut sudah hampir penuh.

Baca Juga

"Untuk RSUD Indramayu bahkan sudah penuh, namun akan kita tambah lagi," ujarnya, Senin (14/6).

Sebagai langkah antisipasi keterbatasan ketersediaan tempat tidur akibat lonjakan pasien saat ini, Satgas Covid-19 meminta seluruh rumah sakit menambah kapasitas rawat hingga 30 persen dari jumlah normal. Deden menambahkan melonjaknya angka pasien Covid-19 disebabkan beberapa faktor.

Faktor itu di antaranya banyaknya kerumunan dan hiburan dimana-mana serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan. "Yang paling membahayakan saat ini adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap bahaya Covid-19. Mereka abai jadi sangat tidak peduli soal Covid-19," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement