Senin 14 Jun 2021 19:27 WIB

UB Terima 6.033 Camaba Jalur SBMPTN 2021

Daftar ulang akan dimulai pada 24 Juni 2021.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
UB Terima 6.033 Camaba Jalur SBMPTN 2021 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
UB Terima 6.033 Camaba Jalur SBMPTN 2021 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) menerima 6.033 calon mahasiswa (camaba) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Jumlah ini menempatkan UB menjadi perguruan tinggi terbanyak penerima SBMPTN 2021.

Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Profesor Aulanni’am menjelaskan, peserta yang diterima pada jalur SBMPTN hanya 8,65 persen. Hal ini jika dibandingkan dengan total jumlah peminat sebanyak 69.864 peserta.

Aulanni'am juga mengungkapkan, daftar ulang akan dimulai pada 24 Juni 2021. Informasi detail mengenai hal tersebut bisa dilihat pada Selma UB. "Semoga yang memilih SBMPTN tidak mundur," katanya di Kota Malang, Senin (14/6).

Sebagai informasi, jumlah prodi terbanyak menerima peserta di jalur SBMPTN antara lain kelompok saintek. Lebih detail, 327 peserta di Agroekoteknologi dan 310 peserta di  Peternakan. Kemudian 188 peserta di Agribisnis, 112 peserta di Teknik Industri Pertanian dan 100 orang di Fakultas Kedokteran (FK).

Sementara untuk kelompok Soshum, yakni 221 orang di Ilmu Hukum dan 168 orang di Administrasi Bisnis. Kemudian 148 orang di Administrasi Publik, 140 orang di Akuntansi dan 128 di bidang Manajemen.

Untuk tahun ini, kata Aulanni'am, jumlah kuota atau pagu yang ditetapkan UB untuk mahasiswa baru sekitar 15.000 orang. Sementara untuk kuota jalur SNMPTN, SBMPTN dan Seleksi Mandiri masing-masing 30 persen, 40 persen, dan 30 persen.

Aulanni'am berharap mahasiswa UB yang diterima nanti bisa disiplin bagaimanapun kondisinya. Pintar saja tidak cukup sehingga harus disiplin  supaya mahasiswa bisa mengikuti kebijakan yang berlaku. Apalagi generasi muda saat ini sudah tidak gagap teknologi.

"Sekarang sudah siap semua dan nyaman dengan daring  Meskipun nanti tidak pandemi pasti ada yang kelas yang tidak daring," kata Guru Besar FMIPA tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement