Senin 14 Jun 2021 16:39 WIB

Sumbar Masih dalam Kategori Zona Oranye

Sumbar Masih dalam Kategori Zona Oranye

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Sumbar Masih dalam Kategori Zona Oranye. Foto:  Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik
Foto: republika/mardiah
Sumbar Masih dalam Kategori Zona Oranye. Foto: Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat Jasman Rizal mengatakan Provinsi Sumbar masih berada pada zonasi  oranye atau masuk ke dalam zona resiko penularan covid sedang. Skor Sumbar saat ini berada di angka 1,96. 

“Menurun dari minggu sebelumnya pada skor 2,09 karena adanya peningkatan kasus," Senin (14/6).

Baca Juga

Jasman menjelaskan sampai minggu ke 66, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 47.507 orang. Pekan sebelumnya 45.617. bertambah sebanyak 1.890 orang.

Pada pekan ke-67 ini, kondisi pandemi covid-19 di Sumbar ialah ada kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 66 adalah 9,86 persen. Lebih tinggi dari standar WHO yakni 5,0.

Yang patut diwaspadai lanjut Jasman, positivity rate (PR) Sumatera Barat pada beberapa hari terakhir di minggu ke 66 selalu berada diatas 10 persen dan pernah sampai 34 persen sehari.

“Rata-rata pertambahan positif setiap minggunya dari bulan Maret 2021 sampai sekarang dalam tren mingguan selalu diatas 1.000an,” ucap Jasman.

Sementara itu tingkat kesembuhan pasien covid di Sumbar berada di angka 90.40 pereen, atau sembuh sebanyak 42.948 dari 47.507 orang yang terinfeksi. Angka kesembuhan ini lebih rendah dari penambahan angka kasus positif. Kemudian

Meninggal dunia akibat Covid-19 di Sumbar sampai sekarang sebanyak 1.074 orang dari 47.507 orang yang terinfeksi. Persentase kasus meninggal karena covid di Sumbar adalah  2,26 persen. 

Jasman menerangkan pasien yang dirawat di RS Rujukan  sebanyak 646 orang. Pasien isolasi mandiri sebanyak  2.597  orang. Satgas Covid Sumbar berharap satgas Kabupaten Kota lebih intensif  memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement