Senin 14 Jun 2021 17:08 WIB

Prancis Gandakan Donasi Vaksin Jadi 60 Juta Dosis

Para pemimpin negara terkaya di dunia sepakat untuk menjanjikan satu miliar dosis melalui program vaksin COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mencapai kekebalan komunal dengan memvaksinasi setidaknya 60 persen dari populasi dunia tahun depan - Anadolu Agency

Para pemimpin negara terkaya di dunia sepakat untuk menjanjikan satu miliar dosis melalui program vaksin COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mencapai kekebalan komunal dengan memvaksinasi setidaknya 60 persen dari populasi dunia tahun depan - Anadolu Agency
Para pemimpin negara terkaya di dunia sepakat untuk menjanjikan satu miliar dosis melalui program vaksin COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mencapai kekebalan komunal dengan memvaksinasi setidaknya 60 persen dari populasi dunia tahun depan - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Prancis akan menggandakan kontribusinya dalam berbagi vaksin Covid-19 dengan negara-negara berkembang menjadi 60 juta dosis. Komitmen itu disampaikan oleh Presiden Emmanuel Macron pada akhir KTT G7 di Inggris, Minggu.

“G7 berkomitmen untuk berbagi satu miliar dosis vaksin pada akhir tahun. Prancis menggandakan komitmennya, yang mewakili 60 juta dosis. Solidaritas bersama," kata Macron melalui Twitter.

Baca Juga

Pada hari terakhir KTT, para pemimpin negara-negara terkaya di dunia sepakat untuk menjanjikan satu miliar dosis melalui program vaksin COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mencapai kekebalan komunal dengan memvaksinasi setidaknya 60 persen dari populasi dunia tahun depan.

Macron, yang dalam pertemuan puncak virtual pada Februari telah meminta para pemimpin G7 untuk berbagi vaksin kepada petugas kesehatan di Afrika, mengatakan bahwa Uni Afrika akan menerima 5 juta dosis pada akhir musim panas.

“Metode kami untuk keluar dari pandemi jelas: berbagi dosis vaksin, tetapi juga membuka akses produksi di semua benua,” ujar dia.

Macron menambahkan bahwa G7 telah secara kolektif meminta sektor farmasi swasta untuk membantu memastikan transparansi harga vaksin yang juga dapat digunakan oleh negara penerima dalam pembelian kembali dan meningkatkan kapasitas produksi di semua negara kelas bawah dan menengah untuk membangun kemandirian.

“Afrika mewakili 20 persen dari kebutuhan vaksinasi di dunia tetapi hanya memiliki 1 persen dari kapasitas produksi, dan oleh karena itu, kita harus membantu setiap benua untuk meningkatkan kapasitasnya,” ungkap dia.

Macron menambahkan bahwa dalam jangka pendek, para pemimpin G7 juga sepakat untuk melakukan perubahan struktural melalui pencabutan semua pembatasan ekspor.

Menurut dia, langkah itu akan melepaskan perubahan besar, terutama untuk produsen vaksin terbesar India, Serum Institute, yang produksinya diblokir karena pembatasan ekspor bahan baku tertentu yang berasal dari beberapa ekonomi G-7.

Presiden Prancis telah mendukung permintaan India untuk pencabutan pembatasan bahan baku di G7 dan memberi contoh Serum Institute yang menjadi pusat kekurangan vaksin Covid-19 secara global.

"Dalam kasus apa pun, kekayaan intelektual tidak akan memblokir transfer teknologi yang memungkinkan produksi di semua wilayah dunia," tambah dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/prancis-gandakan-donasi-vaksin-ke-negara-berkembang-jadi-60-juta-dosis/2272802
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement