Senin 14 Jun 2021 07:13 WIB

Kemenkes Serahkan Penambahan Nakes ke RS dan Pemda

Pemenuhan SDM bisa melalui Kemenkes atau anggaran daerah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini dapat mengakibatkan krisis tenaga medis karena tenaga kesehatan (nakes) ikut terpapar virus ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyerahkan penambahan tenaga kesehatan (nakes) ke rumah sakit (RS) dan pemerintah daerah (pemda). 

"Tergantung pada RS dan Pemda setempat," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Ahad (13/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, sudah ada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) tentang pemenuhan sumber daya manusia yang bisa melalui Kemenkes atau anggaran daerah masing-masing. Jika fasilitas kesehatan itu milik daerah maka pemangku kepentingan di daerah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri atau mengusulkan kepada Kemenkes. 

Sementara itu, ia menambahkan, rumah sakit milik pusat bisa berkoordinasi dengan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes untuk menambah nakes. Namun, penambahan nakes ini tetap mengikuti aturan di Keputusan Menteri Kesehatan.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jajat Sudrajat mengakui, nakes termasuk perawat beresiko terpapar virus ini karena kelelahan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Terkait nakes perawat yang terpapar virus ini kemudian bisa membuat krisis nakes sehingga harus menambah tenaga kesehatan, ia mengaku PPNI hanya membantu merekrut relawan.

"Terkait pemanfaatan dan penempatan diserahkan ke Kemenkes kalau pusat dan Dinkes kalau di daerah," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (13/6). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement