Ahad 13 Jun 2021 17:14 WIB

LPEI: 2.200 UKM Berhasil Tembus Pasar Ekspor

LPEI membukakan akses pasar ekspor bagi UKM melalui global marketplace dan pameran.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
[Foto ilustrasi produk UKM] Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyatakan, sebanyak lebih dari 2.200 UKM mitra binaan LPEI telah berhasil menembus pasar ekspor.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
[Foto ilustrasi produk UKM] Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyatakan, sebanyak lebih dari 2.200 UKM mitra binaan LPEI telah berhasil menembus pasar ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyatakan, sebanyak lebih dari 2.200 UKM mitra binaan LPEI telah berhasil menembus pasar ekspor. Hal itu dicapai setelah LPEI membukakan akses pasar ekspor melalui global marketplace dan pameran yang dilakukan secara offline maupun virtual, serta lewat pengembangan community development melalui program Desa Devisa.

Direktur Eksekutif LPEI James Rompas menjelaskan, dari 2.200 UKM tersebut, di antaranya terdapat 353 produk UKM telah berhasil diunggah di global marketplace, dan menghasilkan 60 eksportir baru, serta mengembangkan 2 Desa Devisa. “Pencapaian yang kami sampaikan ini untuk meningkatkan ekspor nasional, membantu pemulihan ekonomi, meningkatkan kapasitas UKM di daerah agar dapat melakukan kegiatan ekspor dan memasarkan produknya ke pasar global," kata James dalam keterangan resminya, Ahad (13/6). 

Baca Juga

Ia menerangkan, LPEI memiliki Program CPNE atau Coaching Program for New Exporters yang merupakan program pelatihan dan pendampingan berdurasi satu tahun yang diberikan LPEI kepada para pelaku UMKM berorientasi ekspor yang telah melewati penjaringan dan seleksi. Modul pelatihan yang diberikan antara lain mengenai tata cara ekspor, penyusunan laporan keuangan, legalitas, dan sertifikasi ekspor serta turut dalam kegiatan pameran ekspor. 

Belum lama ini, LPEI juga telah menggelar program CPNE yang diselenggarakan di kota Medan, Sumatera Utara tanggal 10-11 Juni 2021 menjadi kota ketiga dari rangkaian Program Jasa Konsultasi LPEI di tahun 2021 yang sebelumnya telah diselenggarakan di kota Surakarta dan Bali pada beberapa waktu lalu. Kota Medan khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya memiliki potensi UKM berorientasi ekspor yang terbesar di Pulau Sumatera. 

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh IEB Institute beberapa waktu lalu bahwa Kota Medan, Sumatera Utara, mampu mencatat pertumbuhan ekonomi 5,98 persen pada tahun 2019 yang lalu dengan nilai ekspor mencapai 20 miliar dolar AS dengan ditopang oleh komoditi unggulan ekspornya berupa sayuran, buah, kopi, rempah, dan makanan minuman. "CPNE ini merupakan salah satu bentuk pelayanan Jasa Konsultasi LPEI termasuk pelatihan ekspor bagi para UMKM rintisan ekspor untuk membantu pengusaha UMKM Indonesia menuju pasar global," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement