Ahad 13 Jun 2021 16:41 WIB

Pertamina Pastikan Titik Api Telah Padam

Seluruh titik api berhasil dipadamkan pada 10.50, Ahad (13/6).

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Kobaran api disertai kepulan asap hitam terlihat di Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Jateng, Sabtu (12/6/2021). Pertamina telah menurunkan 50 tenaga pemadam untuk menangani kebakaran tersebut dengan menggunakan penyemprotan foam ke arah titik api, dan melokalisir titik api di sekitar tanki yang terbakar sejak Jumat (11/6/2021) malam.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Kobaran api disertai kepulan asap hitam terlihat di Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Jateng, Sabtu (12/6/2021). Pertamina telah menurunkan 50 tenaga pemadam untuk menangani kebakaran tersebut dengan menggunakan penyemprotan foam ke arah titik api, dan melokalisir titik api di sekitar tanki yang terbakar sejak Jumat (11/6/2021) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) memastikan tidak ada lagi titik api di kawasan Kilang Cilacap pasca kebakaran yang melalap habis satu kilang Benzene, Jumat (11/6) malam.

Direktur Utama PT KPI Djoko Priyono mengatakan seluruh titik api berhasil dipadamkan pada 10.50 tadi. Satu tangki, yaitu tangki 39 saat ini kondisinya terbakar namun sudah tidak ada lagi titik api di wilayah tersebut.

"Kami sudah bisa memadamkan seluruh titik api di lingkungan tangki 39. Semuanya saat ini sudah dalam kondisi padam semua," ujar Djoko dalam konferensi pers virtual, Ahad (13/6).

Djoko juga menjelaskan meski sudah tidak ada titik api, namun KPI tetap akan melakukan pengawasan dan antisipasi agar tidak terjadi lagi pemantik api. Untuk mitigasinya, saat ini di seputaran wilayah tangki 39 sudah disemprotkan foam.

"Saat ini suhu di wilayah sekitar tangki sudah 35 derajat. Kondisi ini seharusnya aman dan tidak ada aouto ignation," ujar Djoko.

Meski ada unit yang terbakar, Djoko memastikan pasokan BBM dan LPG di wilayah jawa tidak akan terganggu. Selain karena tangki yang terbakar adalah tangki produk petrokimia, juga sejauh ini tidak ada penghentian operasional kilang.

"Kami masih normal operasi. Memang sekitar tangki kita isolate, tapi aman. Karena ini yang terbakar hanya satu tangki dari 260 tangki. Produknya pun petrokimia bukan BBM, jadi pasokan juga aman," ujar Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement