Ahad 13 Jun 2021 11:12 WIB

Ribuan Orang di London Lakukan Aksi Tuntut Hak Palestina

Demonstran menilai negara G7 terlibat kejahatan perang karena mendukung Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan Orang di London Lakukan Aksi Tuntut Hak Palestina. Peralatan konstruksi berat digunakan untuk menyaring puing-puing untuk menemukan barang-barang berharga sebelum diangkut dari lokasi bangunan yang hancur dalam serangan udara sebelum gencatan senjata yang menghentikan perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Kamis, Mei. 27, 2021, di Kota Gaza.
Foto: AP / John Minchillo
Ribuan Orang di London Lakukan Aksi Tuntut Hak Palestina. Peralatan konstruksi berat digunakan untuk menyaring puing-puing untuk menemukan barang-barang berharga sebelum diangkut dari lokasi bangunan yang hancur dalam serangan udara sebelum gencatan senjata yang menghentikan perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Kamis, Mei. 27, 2021, di Kota Gaza.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Ribuan orang menghadiri pawai solidaritas pro-Palestina di London. Mereka menyerukan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) yang saat ini bertemu di Inggris barat daya mendukung hak-hak Palestina.

Sebagai bagian dari unjuk rasa "Tolak G7: Hari Aksi untuk Keadilan Internasional", para demonstran berbaris menuju kediaman resmi Perdana Menteri Borris Johnson di Downing Street, Sabtu (12/6). Mereka memegang plakat dan meneriakkan slogan yang memprotes kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Baca Juga

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya apa yang mereka katakan sebagai keterlibatan dalam kejahatan perang Israel terhadap Palestina oleh Inggris dan pemerintah G7 lainnya. Mantan pemimpin partai Buruh Jeremy Corbyn, menghadiri aksi ini dan berbicara kepada orang banyak.

"Dalam demonstrasi 'Justice For Palestine' hari ini di London, saya juga menyerukan penghentian penjualan senjata," tulis Corbyn di akun Twitter miliknya, dikutip di Aljazirah, Ahad (13/6).

 

Ia menyebut senjata buatan Inggris membunuh warga sipil, termasuk anak-anak, dalam konflik di luar negeri. Hal ini harus dihentikan.

Aksi tersebut dilakukan bersamaan dengan pertemuan yang dilakukan oleh tujuh negara ekonomi terkemuka, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya mereka melakukan pertemuan tatap muka di Cornwall untuk mengatasi masalah global, krisis kesehatan dan perubahan iklim.

Reporter Aljazirah Paul Brennan mengatakan fokus para demonstran berubah dan berkembang sejak gencatan senjata yang rapuh diumumkan, antara Israel dan Hamas selaku kelompok yang mengatur Jalur Gaza yang terkepung. Pengeboman 11 hari Israel di Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk setidaknya 66 anak-anak. Hal ini mengakibatkan banyak bangunan, rumah dan infrastruktur hancur di daerah kantong yang terkepung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement