Sabtu 12 Jun 2021 12:48 WIB

Ratusan Muslim Berduka Atas Serangan Islamofobia Kanada

Ratusan Muslim berkumpul di Masjid Winnipeg, Kanada untuk berkabung

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim
Foto: News RTHK
Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim

IHRAM.CO.ID, WINNIPEG – Ratusan Muslim berkumpul di Masjid Winnipeg, Kanada untuk berkabung atas serangan Islamofobia yang menewaskan satu keluarga Muslim Ahad lalu di London, Ontario. Empat tahun sebelumnya, mereka berkumpul guna mengutuk serangan mematikan di sebuah masjid kota Quebec.

Mereka melakukan aksi turun ke jalan seraya tetap menerapkan prosedur kesehatan pada Kamis Malam di Masjid Agung Winnipeg. Selain itu, mereka juga menyerukan agar segala bentuk Islamofobia diakhiri.

“Berapa banyak lagi nyawa yang harus hilang dari serangan Islamofobia? Saya ragu menyebut diri saya orang Kanada karena Kanada adalah tempat rasisme. Islamofobia itu nyata,” kata Anggota Pemuda Asosiasi Islam Manitoba, Leen Aljindi (17 tahun).

Akibat serangan ini, empat anggota keluarga tewas dan korban yang selamat adalah anak laki-laki berusia sembilang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sang pelaku yang berusia 20 tahun menghadapi tuntutan pembunuhan tingkat pertama dan percobaan pembunuhan. Polisi mengungkapkan serangan ini dimotivasi oleh kebencian.

Aljindi mengatakan salah satu cara agar orang dapat melawan Islamofobia adalah dengan mendidik diri sendiri. “Saya pikir cara untuk membantu adalah apakah Anda Muslim, non-Muslim, muda atau tua, dengan mendidik dan menyadari bahwa masalah ini masih terjadi di sekitar kita, di mana pun kita berada,” ujar dia.

Dikutip IQNA, Sabtu (12/6), serangan Islamofobia ini membuat warga kota Winnipeg, Fahmeeda Fazan dan suaminya Fazal ur-Rehman ketakutan. “Kami takut untuk bergerak. Kami pikir kebebasan kami hilang,” kata ur-Rehman. Menurut Fazan masa pemulihan dari insiden ini akan memakan waktu lama.

Sementara itu, Instruktur Universitas Winnipeg, Shayna Plaut menyebut penting bagi orang-orang untuk menunjukkan dukungan dengan muncul dan berdiri saat dibutuhkan.

“Tampil dan dengarkan dan hadapi kefanatikan, baik itu di komunitas Anda sendiri atau di komunitas yang lebih besar. Sepupu saya Muslim, karena itu saya juga harus mendukung dia,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement