Sabtu 12 Jun 2021 06:26 WIB

Tekan Angka Kematian Ibu, Moeldoko Minta Riset Diperkuat

Riset untuk melihat penyebab dan sebaran wilayah peningkatan angka kematian ibu.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong lembaga pemerintah dan lembaga internasional yang terlibat untuk meningkatkan riset terkait fenomena kematian ibu di Indonesia.
Foto: pixabay
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong lembaga pemerintah dan lembaga internasional yang terlibat untuk meningkatkan riset terkait fenomena kematian ibu di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang tak kunjung turun jadi salah satu perhatian pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong lembaga pemerintah dan lembaga internasional yang terlibat untuk meningkatkan riset terkait fenomena kematian ibu di Indonesia. 

"Lihat angka kejadian, apa penyebabnya, dan di mana saja jumlah AKI meningkat," kata Moeldoko dalam siaran pers, Jumat (11/6) malam.

Baca Juga

Moeldoko menjelaskan, isu kenaikan jumlah AKI sudah sampai kepada Presiden Jokowi pada saat sidang kabinet. Bahkan, presiden memerintahkan kementerian/lembaga terkait agar semakin serius menekan jumlah AKI sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024, yakni sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup.

Isu AKI, imbuh Moeldoko, juga jadi perhatian Ibu Negara Iriana. Ibu Negara bahkan disebut sudah menggandeng para istri pejabat negara lainnya untuk membangun gerakan demi menekan AKI.

"Perluas juga jangkauannya dengan menggandeng komunitas ibu-ibu yang memiliki gerakan sama dalam menurunkan AKI, sehingga bisa menghadirkan gerakan yang masif," kata Moeldoko. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement