Jumat 11 Jun 2021 22:25 WIB

Dua Pelajar SMP Tersambar Petir Saat Main Bola

Keduanya meninggal saat berlatih sepak bola di lapangan di Kampung Gunung Kialir.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Mas Alamil Huda
Warga mengurus jenazah  korban meninggal dunia karena tersambar petir di Kota Tasikmalaya, Jumat (11/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Warga mengurus jenazah korban meninggal dunia karena tersambar petir di Kota Tasikmalaya, Jumat (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dua orang anak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia akibat tersambar petir pada Jumat (11/6). Keduanya meninggal saat berlatih sepak bola di lapangan di Kampung Gunung Kialir, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Peristiwa itu terjadi ketika dua anak itu sedang berlatih sepak bola bersama rekan-rekannya di Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Junior. Saat sedang berlatih, tiba-tiba turun hujan disertai sambaran petir.

"Lagi latihan rutin, kondisi memang baru hujan. Dua orang itu langsung tersambar petir," kata pelatih SSB tersebut, Nanang Mulyana (30 tahun), Jumat (11/6).

Menurut dia, biasanya tim langsung membubarkan diri ketika turun hujan. Namun, saat kejadian hujan turun tiba-tiba disertai sambaran petir. "Belum sempat istirahat, sudah kejadian," kata Nanang.

Menurut dia, dua orang yang tersebut langsung tak sadarkan diri setelah tersambar petir. Keduanya langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo. 

Sesampainya di RSUD dr Soekardjo, keduanya dinyatakan meninggal dunia. "Sepertinya meninggal di lokasi," kata dia.

Nanang mengatakan, kedua korban bernama Muhammad Riyan (14) Muhammad Zaki (15). Keduanya masih berstatus pelajar SMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement