Sabtu 12 Jun 2021 00:12 WIB

Starbucks Kekurangan Pasokan di AS

Starbuck sedang berupaya mengisi kembali menu-menu yang terpengaruh kurangnya pasokan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi minuman Starbucks)
Foto: Pixabay
(Foto: ilustrasi minuman Starbucks)

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Starbucks mengalami kekurangan pasokan di Amerika Serikat. Artinya, beberapa minuman tidak tersedia untuk pelanggan. Perusahaan mengatakan sedang kekurangan pasokan sementara untuk barang-barang seperti susu gandum.

"Barang-barang tertentu bervariasi menurut pasar dan toko, dan beberapa toko akan mengalami kekurangan berbagai barang pada saat yang bersamaan," kata juru bicara Starbucks, dilansir di BBC, Jumat (11/6).

Baca Juga

Perusahaan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dihadapi pelanggan. Starbuck kini sedang berupaya bekerja dengan vendor untuk mengisi kembali barang.

Pelanggan Starbucks di AS yang membuka aplikasi perusahaan saat ini juga disambut dengan pesan permintaan maaf atas segala kekurangan. Selain susu gandum, Starbucks tidak akan mengkonfirmasi bahan lain mana yang terpengaruh.

Sebuah memo internal, yang dilihat oleh Business Insider, menunjukkan bahwa 25 produk berbeda sedang 'ditahan sementara' termasuk sirup hazelnut, teh celup chai, dan es teh hijau.

Pecinta kopi di media sosial juga mengeluh tidak bisa memesan minuman favoritnya. Yang lain mengatakan mereka telah memperhatikan bahwa tidak ada perasa karamel atau limun yang tersedia di gerai lokal mereka.

Beberapa anggota staf juga memposting tentang rasa frustrasi karena harus menjelaskan situasinya kepada pelanggan.

Seseorang menulis bahwa perusahaan tidak mengantisipasi sejumlah besar pelanggan yang kembali ke kafe dan restoran karena pembatasan virus corona mereda.

"Kekurangan pasokan sementara yang terjadi di AS pada beberapa produk disebabkan oleh kendala rantai pasokan." kata Starbucks.

Awal pekan ini, diumumkan bahwa pelanggan di AS akan diizinkan untuk mulai menggunakan cangkir yang dapat digunakan kembali lagi untuk mendapatkan diskon minuman mereka di kafe milik perusahaan.

Perusahaan yang berbasis di Seattle ini termasuk di antara sejumlah perusahaan di AS yang menghadapi masalah rantai pasokan dan kekurangan pekerja dalam beberapa pekan terakhir.

Perusahaan makanan cepat saji Chick-Fil-A, misalnya, baru-baru ini mengatakan kekurangan seluruh industri berarti mereka harus membatasi saus celup. Sementara restoran Meksiko, Chipotle, mengatakan akan menaikkan harga di seluruh menunya sebesar 4 persen untuk membayar kenaikan upah dan naiknya biaya makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement